Mohon tunggu...
Fitrotul Lailiyah
Fitrotul Lailiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menambah hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budayakan Anti Money Politik Wahai Caleg Pemilu 2024

9 Januari 2023   15:47 Diperbarui: 9 Januari 2023   15:52 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 A. Sejarah perkembangan partai politik

 Politik pada mulanya lahir di negara-negara Eropa Barat. ..suatu proses politik muncul secara spontan dan berkembang menjadi hubungan internasional.pemerintah di satu sisi dan pemerintah  di sisi lain. Dengan perluasan hak pilih, aktivisme politik juga meluas di luar parlemen, dengan pembentukan komisi pemilihan (kadang-kadang disebut partai pemilihan) yang mengumpulkan suara dari para pendukung sebelum parlemen umum. Kelompok-kelompok parlementer secara bertahap berusaha membangun ormas-ormas karena melihat perlunya mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Jadi itu datang pada akhirnya Pada abad ke-19, partai-partai politik, yang kemudian berkembang menjadi kemitraan antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain, menjadi kurang aktif dan seringkali tidak memiliki disiplin partai yang ketat dan pembayaran yang tidak setara. . semua begitu penting. Pihak ini disebut patron (pihak yang dilindungi dalam konteks hubungan patron-klien), yang juga berfungsi sebagai semacam perantara. Partai politik mengutamakan kekuatan berdasarkan supremasi anggotanya, oleh karena itu sering disebut partai massa, oleh karena itu biasanya terdiri dari pendukung berbagai aliran politik dalam masyarakat, yang siap berlindung dari bawah untuk memperjuangkan suatu agenda tertentu. B. Tugas partai politik Tugas partai politik di negara demokrasi, otoriter, dan negara berkembang menuju demokrasi dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: Tugas partai politik di negara otoriter dijelaskan dengan contoh: negara komunis ada di negaranya sendiri. tangan sendiri di atas. 1. Berperan sebagai wahana komunikasi politik di negara-negara demokrasi Dalam menjalankan tugas tersebut, partai politik sering disebut mediator (perantara) di pusat gagasan. Kadang juga dikatakan bahwa partai politik mendengarkan pemerintah, yang bertindak sebagai "perwakilan" warga negara. Menurut Sigmund Neumann, partai politik merupakan mediator yang sangat baik dalam komunikasi politik, menghubungkan kekuatan sosial dan ideologis dengan institusi negara. . apa yang resmi dan bagaimana hubungannya dengan tindakan politik dalam komunitas politik yang lebih luas. 2. Sebagai alat sosialisasi politik, akan lebih berharga lagi jika partai politik dapat memenuhi tugas sosialisasi, yaitu. anggotanya menjadi orang-orang yang sadar akan tanggung jawab kewarganegaraan mereka dan menempatkan kepentingan mereka di atas kepentingan nasional. Di atas segalanya, harus disebutkan di sini bahwa partai politik juga berperan dalam mempromosikan identitas nasional dan integrasi nasional di negara-negara yang baru merdeka. Ini adalah tugas lain yang berkaitan dengan sosialisasi politik. 3. Sebagai sarana rekruitmen politik, tugas ini erat kaitannya dengan pemilihan pimpinan, baik pimpinan internal partai maupun pimpinan nasional pada umumnya. Setiap partai politik membutuhkan kader yang berkualitas sesuai dengan kepentingan internalnya, karena hanya dengan kader itulah partai dapat menjadi partai yang lebih berpeluang untuk berkembang. Dengan kerangka acuan yang baik, tidak sulit bagi partai politik untuk memilih pemimpinnya dan mereka memiliki kesempatan untuk mengajukan kandidat ke pasar kepemimpinan nasional.

. Untuk mengatasi konflik (manajemen konflik) diperlukan peran partai politik untuk mengatasinya, atau paling tidak dapat disesuaikan sehingga dampak negatifnya dapat diminimalkan. Aliansi partai dapat meningkatkan saling pengertian dan meyakinkan para pendukungnya.

 C. PEMILU UMUM (Konsep Pemilihan Umum)

 Pengertian Pemilu Pemilihan atau pemilihan umum adalah proses dimana orang-orang dipilih untuk jabatan politik tertentu, mulai dari presiden, anggota parlemen di berbagai tingkat pemerintahan hingga desa. pemimpin melalui retorika, hubungan politik, komunikasi massa, lobi dan kegiatan lainnya. . Pemilihan parlementer pertama di Indonesia diadakan pada tahun 1955 dan sebelas pemilihan telah diadakan sejauh ini. Pengertian pemilu menurut para ahli 1) Ali Moertopo Pengertian pemilu menurut Ali Moertopo adalah sarana yang tersedia bagi rakyat menjalankan kedaulatannya sesuai dengan prinsip Pembukaan UUD 19

5. 2) Pemilihan Suryo Untoro Menurut Suryo Untoro, adalah tentang pemilihan umum yang diselenggarakan oleh warga negara Indonesia, yang memiliki hak suara untuk memilih wakil-wakilnya untuk dipilih sebagai wakil. majelis negara. 3) Nubuat Pengertian pemilihan pendahuluan adalah suatu mekanisme dimana penentuan nasib sendiri dipilih dan didelegasikan atau diinformasikan kepada orang atau pihak yang dipercaya.

) Wikipedia Menurut Wikipedia, pengertian pemilu adalah proses dimana orang dipilih untuk posisi politik tertentu. 5) KBBI Menurut KBBI, pengertian pemilu adalah pemilihan yang berlangsung serentak dengan seluruh rakyat negara (memilih anggota parlemen, dsb). Tujuan pemilihan anggota parlemen (Balet) Tujuan pemilihan adalah untuk menunjukkan hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri  berdasarkan Pancas dan UUD 19

5.  pemilihan wakil presiden Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dipilih dalam pemilihan parlemen, sedangkan wakil presiden dipilih dalam pemilihan presiden dan wakil presiden . -Prihatmoko pasangan presiden, pemilihan  parlemen memiliki 3 tujuan, yaitu:

 *Cinta Indonesia) 3. Mensukseskan upaya Orde Baru, yaitu penanaman Pancasila yang tetap dan ketaatan pada konstitusi 19

5. Sila Pemilihan Umum (Balet) Prinsip-prinsip yang masih digunakan dalam pelaksanaan pemilihan, misalnya. :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun