Mohon tunggu...
Fitriyatul Maunah
Fitriyatul Maunah Mohon Tunggu... Guru - Guru Taman Kanak - Kanak

hobi: belajar syair

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

19 November 2022   22:30 Diperbarui: 19 November 2022   22:46 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

halooooo...... sahabat kompasiana 

kali ini saya akan berbagi sedikit tentang PTK yang pernah saya tulis terkait 

''Penerapan Metode Finger Painting Untuk Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini'' 

BAB I 

PENDAHULUAN 

Latar Belakang 

Dunia  anak sejatinya adalah dunia bermain. Terkadang para orang tua kesal melihat anaknya agak susah di atur. Kertas yang di sobek -- sobek, tembok yang di coret -- coret serta mainan yang berhamburan di mana -- mana. Sebenarnya  dalam dunia pendidikan tiadak ada anak nakal, yang ada adalah anak kreatif. Kreativitas tidak hanya bakat dalam bidang seni atau musik. 

Akan tetapi meliputi cara berpikir kreatif dalam setiap bidang.Anak merupakan salah satu aset bangsa di masa depan, untuk itu diperlukan anak -- anak yang tidak hanya memiliki intelektualitas yang tinggi, namun memiliki kreativitas yang tingi pula. 

Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan peranan guru dalam menyediakan sarana dan metode yang dapat menunjang kegiatan  anak. Oleh karena itu melukis sederhana menggunakan metode finger painting sebagai bagian dari sarana pendidikan seni harus dapat memberikan kebebasan dalam pelaksanaanya, berproses kreatif , imajinatif dan mampu mengekspresikan kemampuan anak. 

Ada beberapa indikator sumber daya manusia yang berkualitas, satu diantaranya adalah munculnya produk kreatif seseorang. Semakin tinggi potensi kreativitas seseorang dan di dukung keterbukaan wahana untuk mengekspresikan kreativitasnya, maka semakin terbuka peluang munculnya produk kreatif. 

Untuk meningkatkan kreativitas anak dalam kegiatan melukis sederhana, peneliti akan memberikan kegiatan melukis sederhana dengan pendekatan behavioristik.

Dalam pembelajaran melukis di Taman Kanak -- Kanak 205 AL HUSNA masih kurang maksimal. Bisa dilihat dari hasil karya anak, coretan yang dihasilkan anak belum mempunyai arti (hanya sekedar menggores dengan jari saja tanpa ada maksud), selain itu kegiatan melukis anak juga terkesan monoton (menggunakan satu warna saja yang di sukai) tidak menggunakan pencampuran warna yang sesuai. 

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka fokus dalam penelitian ini adalah '' Penerapan Metode Finger Painting Untuk Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Pada Kelompok A di TK MUSLIMAT NU 205 AL -- HUSNA TEPEN BARU MANYAR GRESIK ''

Rumusan Masalah 

  • Apakah penerapan metode finger painting dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TKMNU 205 AL - HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik ?
  • Bagaimana penerapan metode finger painting dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TKMNU 205 AL - HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik ?  

Tujuan Penelitian 

Berdasarkan  rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah :

  • Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode finger painting dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TKMNU 205 AL HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik
  • Untuk mengetahui perkembangan keterampilan motorik halus anak dengan penerapan metode finger painting pada kelompok A di TKMNU 205 AL -- HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik

Manfaat Penelitian 

Secara teoritis

  • Memberi sumbangan pada khazanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran yang menyenangkan di taman kanak -- kanak

Secara praktis

Bagi Siswa

  • Dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak
  • Dapat mengembangkan kreativitas anak dengan melukis menggunakan finger painting
  • Dapat mengembangkan pemahaman bahwa melukis dengan finger painting itu menarik dan menyenangkan

Bagi guru

  • Dapat menambah wawasan guru tentang metode yang tepat untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak didiknya
  • Dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas

Bagi Sekolah

  • Memberi masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif
  • Memberi kontribusi yang baik dalam peningkatan proses pembelajaran di sekolah

BAB II 

KAJIAN TEORI 

Teori -- teori yang digunakan 

1. Kreativitas 

 a. Pengertian kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta daya cipta, perihal berkreasi dan kekreatifan (Wjs. Purwadarinta, 19 76). George J.seidel  mendefinisikan '' kreativitas'' adalah kemampuan untuk menghubungkan dan mengaitkan kadang -- kadang dengan cara yang ganjil, namun mengesankan dan ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif dari gaya rohani manusia dalam bidang atau lapangan manapun. 

Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu: yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (utami munandar: 1992).

b. Proses kreativitas

Ada 5 tahap dalam proses berpikir kreatif, yaitu:

1. Persiapan mendefinisikan masalah, tujuan, atau tantangan

2. Inkubasi mencerna fakta -- fakta dan mengolahnya dalam pikiran

3. Iluminasi mendesak ke permukaan, gagasan -- gagasan yang bermunculan

4. Verifikasi memastikan apakah solusi itu benar untuk memecahkan masalah

5. Aplikasi mengambil langkah -- langkah untuk menindak lanjuti solusi tersebut

c. Karakteristik kreativitas

1. Menurut national advisory commiters UK (1999), bahwa kreativitas memiliki empat karakteristik, yaitu:

2. Berfikir dan bertindak secara imajinatif

3. Seluruh aktivitas imajinatif itu memiliki tujuan yang jelas

4. Melalui suatu proses yang dapat melahirkan sesuatu yang orisinal

5. Hasilnya harus dapat memberikan nilai tambah

Menurut robert J Sternberg, seorang siswa di katakan memiliki kreativitas di kelas manakala mereka senantiasa menunjukkan:

1. Merasa penasaran dan memiliki rasa ingin tahu, mempertanyakan dan menantang serta tidak terpaku pada kaidah -- kaidah yang ada

2. Memiliki kemampuan berfikir lateral dan mampu membuat hubungan hubungan di luar hubungan yang lazim

3. Memimpikan tentang sesuatu, dapat membayangkan, melihat berbagai kemungkinan bertanya, '' apa jika seandainya '' dan     melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda

4. Mengeksplorasi berbagai pemikiran dan pilihan, memainkan idenya, mencobakan alternatif -- alternatif dengan melalui pendekatan yang segar, memelihara pemikiran yang terbuka dan memodifikasi pemikirannya untuk memperoleh hasil yang kreatif

5. Merefleksi secara kritis atas setiap gagasan, tindakan dan hasil -- hasil, meninjau ulang kemajuan yang telah di capai, mengundang dan memanfaatkan umpan balik

 2. Finger painting (lukisan jari) 

a. Pengertian finger painting

Finger painting adalah kegiatan melukis dengan menggunakan jari tangan.

b. Tujuan finger painting 

Tujuan pelaksanaan dari kegiatan finger painting adalah:

1. Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot -- otot kecil dan kematangan syaraf

2. Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru)

3. Mengenalkan konsep pencampuran warna primer

4. Mengenalkan estetika keindahan warna

5. Melatih imajinasi dan kreatifitas anak

c. Metode finger painting 

Ada beberapa metode dalam kegiatan  finger painting: 

1. Menggunakan teknik basah (kertas di basahi dulu)

2. Menggunakan teknik kering (kertas tidak perlu di basahi)

3. Taman kanak -- kanak 

Dalam Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diperuntukkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau luar sekolah  (PP RI no 27 tahun 1990 pasal  I

Dalam pasal selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan pra sekolah bukan merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar. Pada dasarnya taman kanak -- kanak adalah tempat anak bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain, bukan usaha percepatan pengajaran bahan sekolah dasar.

B. Kerangka Berpikir 

Pada  kondisi awal, guru belum menggunakan finger painting dan hasilnya adalah kreativitas anak belum meningkat. Kemudian perlu diadakan tindakan dengan pembelajaran menggunakan finger painting pada siklus I dan diharapkan hasil kreativitas anak lebih meningkat dan pada siklus II di harapkan hasilnya memuaskan.

Kerangka berpikir dapat di gambarkan sebagai berikut: 

  • Kondisi awal guru belum menggunakan metode finger painting  hasil kreativitas anak rendah
  • Tindakan guru menggunakan metode finger painting siklus I (menggunakan metode finger painting dengan warna primer) 
  • Kondisi akhir hasil kreativitas anak meningkat siklus II (menggunakan metode finger painting dengan pencampuran warna)  

BAB III 

METODE PENELITIAN 

A. Subjek Penelitian 

Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok A TKM NU 205 AL HUSNA pada tahun ajaran 2018 /2019 dengan jumlah murid 29 anak.

B. Tempat dan Waktu 

  • Penelitian ini dilaksanakan di TKM NU 205 AL HUSNA TEPEN BARU SUKOMULYO Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Tahun ajaran 2018/2019.
  • Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Oktober sampai dengan bulan November 2018.

C. Jenis penelitian 

Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian tindakan kelas partisipan artinya peneliti melaksanakan penilaian secara langsung (proses penelitian dilakukan sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan). Dengan demikian, sejak perencanaan, penelitian sudah terlibat dan selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.

D. Prosedur penelitian 

Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui tahapan siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai dalam variabel penelitian. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi.

a. Perencanaan

Langkah -- langkah yang dilakukan sebagai persiapan melaksakan tindakan adalah menyusun Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM ) dan Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) yang memuat tema, indikator, kegiatan pembelajaran, metode, alat / sumber dan instrumen observasi dan evaluasi pembelajaran tema yang diangkat adalah diri sendiri sub tema kesukaan.

b. Pelaksanaan

Siklus I

a. Persiapan

Peneliti sekaligus guru kelompok A di TKM NU 205           Al-Husna Tepen Baru tahun pelajaran 2018 -- 2019  mempersiapkan perangkat pembelajaran

Mempersiapkan metode dan alat peraga yang digunakan sebagai alat perbaikan pembelajaran

Mempersiapkan alat evaluasi

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan siklus I yang dilakukan adalah melakukan pembelajaran bidang pengembangan motorik halus khususnya menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif saat melukis dengan jari (metode finger painting) dengan langkah -- langkah sebagai berikut :

1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru menunjukkan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar

2. Kegiatan Inti

Guru membimbing anak dalam melukis dengan finger painting  dengan rileks (berpikir imajinatif) sesuai keinginan mereka (kesukaanku).Guru melakukan bimbingan dalam pembelajaran dan membantu saat siswa merasa kesulitan (tidak fokus) ketika melukis, dan guru juga dapat mengobservasi kreativitas dan kefokusan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan observasi hasil kegiatan. Guru memberikan motivasi pada anak yang berhasil dengan memberikan hadiah berupa bintang 1, 2, dan 3 pada masing -- masing peserta didik yang berhasil melakukan pembelajaran tersebut.

c. Evaluasi dan Rencana Tindakan

Pada tahapan evaluasi dan analisis siklus I, mengumpulkan hasil evaluasi dari analisis tersebut dituangkan kedalam rencana tindakan siklus II.

2. Siklus II

a. Persiapan

Persiapan yang dilakukan pada siklus II adalah :

  • Peneliti sekaligus guru kelompok A di TKM NU 205 Al-Husna Tepen Baru tahun pelajaran 2018 -- 2019  mempersiapkan perangkat pembelajaran
  • Mempersiapkan metode dan alat peraga yang digunakan sebagai alat perbaikan pembelajaran
  • Mempersiapkan alat evaluasi

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan siklus II yang dilakukan adalah melakukan pembelajaran bidang pengembangan motorik halus khususnya menumbuhkan kemampuan dalam melukis dengan jari (finger painting. Adapun langkah -- langkahnya sebagai berikut :

1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru menunjukkan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar

2. Kegiatan Inti

Guru membimbing anak dalam melukis dengan finger painting  dengan rileks (berpikir imajinatif) sesuai keinginan mereka (kesukaanku).Guru melakukan bimbingan dalam pembelajaran dan membantu saat siswa merasa kesulitan (tidak fokus) ketika melukis, dan guru juga dapat mengobservasi kreativitas dan kefokusan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut.  

c. Pengamatan ( Observasi )

Kegiatan pengamatan ( observasi ) adalah melakukan pengamatan pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan kreativitas anak saat proses mengerjakan tugas. Observasi yang dilakukan pada kegiatan guru saat pembelajaran dengan menggunakan instrument : 

Tabel 1 : Instrumen observasi pembelajaran 

No

Aspek Observasi

Kriteria Penilaian

Jumlah

4

3

2

1

1

Cara membuka pelajaran

2

Penyajian pembelajaran

3

Penguasaan kelas

4

Memberikan umpan balik

5

Memberikan penguatan pada siswa

6

Membantu siswa melakukan refleksi

 

Jumlah 

 

 

 

 

 

 

Rata - rata

 

 

 

 

 

Dalam instrumen observasi ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru diberikan skor nilai sebagai berikut :

4     =   Sangat baik

3     =   Baik

2     =   Cukup

1     =   Kurang

Aktifitas anak dalam belajar khusunya kemampuan meningkatkan motorik halus melukis finger painting dengan menggunakan instrumen:

Tabel 2 : Instrumen Observasi Kecerdasan Fisik Motorik 

No

Nama

Mampu konsentrasi dengan baik

Mampu melakukan pencampuran warna

Mampu berpikir imajinatif

Jumlah

Ket

BSH

MB

BB

BSH

MB

BB

BSH

MB

BB

1

Habibi

2

Rassel

3

Kelvin

4

Fauzi

5

Farel

6

Fachry

7

Ofy  

8

Rama

9

Rafa

10

Roby

11

Iqbal

12

Azam

13

Airin

14

Aira

15

Dhina

16

Naura

17

Amel  

18

Biyah

19

Qinara

20

Flow

21

Shabrina

22

Sharen

23

Sany

24

Ariqa

25

Azza

26

Aurel

27

Dila

28

Fira

29

Zahira

Skala nilai indikator kecerdasan fisik motorik halus :

Skor 3   (  BSH )   =  jika anak mampu melukis dengan baik

Skor 2   (  MB  )    =  jika anak mampu melukis dengan bantuan ibu guru

Skor 1  (  BB   )    =  jika anak belum mampu melakukan kegiatan tersebut

d. Refleksi

Kegiatan dilakukan dengan melakukan analisis dan interprestasi hasil penelitian tiap siklus, dengan menggunakan rumus :

nP   =           x 100%                                      

Keterangan :

P    =               Prosentase ketuntasan

n    =               Jumlah siswa yang tuntas

N   =               Jumlah siswa

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data 

1. Data

Data merupakan suatu fakata atau angka yang dapat dijadikan sebagai sumber infoemasi. Data dalam penelitian ini adalah segala fakta atau hasil karya kreativitas tentang proses pembelajaran Melukis dengan menerapkan metode finger painting pada siswa kelompok A TKM NU 205 AL HUSNA Tepen Baru Sukomulyo, kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik, yaitu: observasi dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode finger painting (melukis sederhana).

b. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan berupa daftar kelompok siswa, daftar nilai siswa dan foto kegiatan pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data dokumentasi yaitu buku laporan bulanan siswa dan hasil karya anak.

F. Instrumen  

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan mutu dalam suatu penelitian.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian

2. Lembar tugas individu

3. Pedoman observasi

4. Dokumentasi

G. Teknik Analisis Data 

Analisis data primer menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan kemampuan sebelum dan sesudah tindakan. Analisis data sekunder menggunakan deskriptif kualitatif yaitu berdasarkan hasil observasi dan dilakukan refleksi dari beberapa kejadian dalam proses pembelajaran. Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber , yaitu pengamatan yang sudah ditulis, dokumen foto dan format penilaian. Data yang  diperoleh melalui observasi dan dokumentasi kemudian ditulis ulang, dipaparkan semuanya, kemudian dipilah -- pilah sesuai fokus penelitian. Setelah melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data tersebut disimpulkan dan dimaknai.  

H. Indikator Keberhasilan 

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:

a. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) minimal 70 %.

b. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan Mulai Berkembang (MB) mencapai 50 % - 69 %.

c. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan Belum Berkembang mencapai < 50 %. 

I. Jadwal Penelitian 

Untuk memperlancar kegiatan penelitian tindakan kelas perlu disusun jadwal kegiatan sebagai berikut :

No

Tahap Kegiatan

Waktu

Keterangan

1

Studi pendahuluan

2

Penyusunan rencana kegiatan

3

Penyusunan proposal

4

Rencana kegiatan

5

Siklus 1

Tahap perencanaan (Planning)

6

Tahap melakukan tindakan (Action)

7

Tahap mengamati (Observation)

8

Tahap refleksi (Reflection)

9

Siklus 2

Tahap perencanaan (Planning)

10

Tahap melakukan tindakan (Action)

11

Tahap mengamati (Observation)

12

Tahap refleksi (Reflection)

13

Tahap analisis data

14

Menyusun laporan PTK

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun