halooooo...... sahabat kompasianaÂ
kali ini saya akan berbagi sedikit tentang PTK yang pernah saya tulis terkaitÂ
''Penerapan Metode Finger Painting Untuk Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini''Â
BAB IÂ
PENDAHULUANÂ
Latar BelakangÂ
Dunia  anak sejatinya adalah dunia bermain. Terkadang para orang tua kesal melihat anaknya agak susah di atur. Kertas yang di sobek -- sobek, tembok yang di coret -- coret serta mainan yang berhamburan di mana -- mana. Sebenarnya  dalam dunia pendidikan tiadak ada anak nakal, yang ada adalah anak kreatif. Kreativitas tidak hanya bakat dalam bidang seni atau musik.Â
Akan tetapi meliputi cara berpikir kreatif dalam setiap bidang.Anak merupakan salah satu aset bangsa di masa depan, untuk itu diperlukan anak -- anak yang tidak hanya memiliki intelektualitas yang tinggi, namun memiliki kreativitas yang tingi pula.Â
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan peranan guru dalam menyediakan sarana dan metode yang dapat menunjang kegiatan  anak. Oleh karena itu melukis sederhana menggunakan metode finger painting sebagai bagian dari sarana pendidikan seni harus dapat memberikan kebebasan dalam pelaksanaanya, berproses kreatif , imajinatif dan mampu mengekspresikan kemampuan anak.Â
Ada beberapa indikator sumber daya manusia yang berkualitas, satu diantaranya adalah munculnya produk kreatif seseorang. Semakin tinggi potensi kreativitas seseorang dan di dukung keterbukaan wahana untuk mengekspresikan kreativitasnya, maka semakin terbuka peluang munculnya produk kreatif.Â
Untuk meningkatkan kreativitas anak dalam kegiatan melukis sederhana, peneliti akan memberikan kegiatan melukis sederhana dengan pendekatan behavioristik.
Dalam pembelajaran melukis di Taman Kanak -- Kanak 205 AL HUSNA masih kurang maksimal. Bisa dilihat dari hasil karya anak, coretan yang dihasilkan anak belum mempunyai arti (hanya sekedar menggores dengan jari saja tanpa ada maksud), selain itu kegiatan melukis anak juga terkesan monoton (menggunakan satu warna saja yang di sukai) tidak menggunakan pencampuran warna yang sesuai.Â
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka fokus dalam penelitian ini adalah '' Penerapan Metode Finger Painting Untuk Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Pada Kelompok A di TK MUSLIMAT NU 205 AL -- HUSNA TEPEN BARU MANYAR GRESIK ''
Rumusan MasalahÂ
- Apakah penerapan metode finger painting dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TKMNU 205 AL - HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik ?
- Bagaimana penerapan metode finger painting dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TKMNU 205 AL - HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik ? Â
Tujuan PenelitianÂ
Berdasarkan  rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah :
- Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode finger painting dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TKMNU 205 AL HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik
- Untuk mengetahui perkembangan keterampilan motorik halus anak dengan penerapan metode finger painting pada kelompok A di TKMNU 205 AL -- HUSNA Tepen Baru Manyar Gresik
Manfaat PenelitianÂ
Secara teoritis
- Memberi sumbangan pada khazanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran yang menyenangkan di taman kanak -- kanak
Secara praktis
Bagi Siswa
- Dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak
- Dapat mengembangkan kreativitas anak dengan melukis menggunakan finger painting
- Dapat mengembangkan pemahaman bahwa melukis dengan finger painting itu menarik dan menyenangkan
Bagi guru
- Dapat menambah wawasan guru tentang metode yang tepat untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak didiknya
- Dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas
Bagi Sekolah
- Memberi masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif
- Memberi kontribusi yang baik dalam peningkatan proses pembelajaran di sekolah
BAB IIÂ
KAJIAN TEORIÂ
Teori -- teori yang digunakanÂ
1. KreativitasÂ
 a. Pengertian kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta daya cipta, perihal berkreasi dan kekreatifan (Wjs. Purwadarinta, 19 76). George J.seidel  mendefinisikan '' kreativitas'' adalah kemampuan untuk menghubungkan dan mengaitkan kadang -- kadang dengan cara yang ganjil, namun mengesankan dan ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif dari gaya rohani manusia dalam bidang atau lapangan manapun.Â
Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu: yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (utami munandar: 1992).
b. Proses kreativitas
Ada 5 tahap dalam proses berpikir kreatif, yaitu:
1. Persiapan mendefinisikan masalah, tujuan, atau tantangan
2. Inkubasi mencerna fakta -- fakta dan mengolahnya dalam pikiran
3. Iluminasi mendesak ke permukaan, gagasan -- gagasan yang bermunculan
4. Verifikasi memastikan apakah solusi itu benar untuk memecahkan masalah
5. Aplikasi mengambil langkah -- langkah untuk menindak lanjuti solusi tersebut
c. Karakteristik kreativitas
1. Menurut national advisory commiters UK (1999), bahwa kreativitas memiliki empat karakteristik, yaitu:
2. Berfikir dan bertindak secara imajinatif
3. Seluruh aktivitas imajinatif itu memiliki tujuan yang jelas
4. Melalui suatu proses yang dapat melahirkan sesuatu yang orisinal
5. Hasilnya harus dapat memberikan nilai tambah
Menurut robert J Sternberg, seorang siswa di katakan memiliki kreativitas di kelas manakala mereka senantiasa menunjukkan:
1. Merasa penasaran dan memiliki rasa ingin tahu, mempertanyakan dan menantang serta tidak terpaku pada kaidah -- kaidah yang ada
2. Memiliki kemampuan berfikir lateral dan mampu membuat hubungan hubungan di luar hubungan yang lazim
3. Memimpikan tentang sesuatu, dapat membayangkan, melihat berbagai kemungkinan bertanya, '' apa jika seandainya '' dan   melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda
4. Mengeksplorasi berbagai pemikiran dan pilihan, memainkan idenya, mencobakan alternatif -- alternatif dengan melalui pendekatan yang segar, memelihara pemikiran yang terbuka dan memodifikasi pemikirannya untuk memperoleh hasil yang kreatif
5. Merefleksi secara kritis atas setiap gagasan, tindakan dan hasil -- hasil, meninjau ulang kemajuan yang telah di capai, mengundang dan memanfaatkan umpan balik
 2. Finger painting (lukisan jari)Â
a. Pengertian finger painting
Finger painting adalah kegiatan melukis dengan menggunakan jari tangan.
b. Tujuan finger paintingÂ
Tujuan pelaksanaan dari kegiatan finger painting adalah:
1. Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot -- otot kecil dan kematangan syaraf
2. Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru)
3. Mengenalkan konsep pencampuran warna primer
4. Mengenalkan estetika keindahan warna
5. Melatih imajinasi dan kreatifitas anak
c. Metode finger paintingÂ
Ada beberapa metode dalam kegiatan  finger painting:Â
1. Menggunakan teknik basah (kertas di basahi dulu)
2. Menggunakan teknik kering (kertas tidak perlu di basahi)
3. Taman kanak -- kanakÂ
Dalam Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diperuntukkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau luar sekolah  (PP RI no 27 tahun 1990 pasal  I
Dalam pasal selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan pra sekolah bukan merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar. Pada dasarnya taman kanak -- kanak adalah tempat anak bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain, bukan usaha percepatan pengajaran bahan sekolah dasar.
B. Kerangka BerpikirÂ
Pada  kondisi awal, guru belum menggunakan finger painting dan hasilnya adalah kreativitas anak belum meningkat. Kemudian perlu diadakan tindakan dengan pembelajaran menggunakan finger painting pada siklus I dan diharapkan hasil kreativitas anak lebih meningkat dan pada siklus II di harapkan hasilnya memuaskan.
Kerangka berpikir dapat di gambarkan sebagai berikut:Â
- Kondisi awal guru belum menggunakan metode finger painting  hasil kreativitas anak rendah
- Tindakan guru menggunakan metode finger painting siklus I (menggunakan metode finger painting dengan warna primer)Â
- Kondisi akhir hasil kreativitas anak meningkat siklus II (menggunakan metode finger painting dengan pencampuran warna) Â
BAB IIIÂ
METODE PENELITIANÂ
A. Subjek PenelitianÂ
Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok A TKM NU 205 AL HUSNA pada tahun ajaran 2018 /2019 dengan jumlah murid 29 anak.
B. Tempat dan WaktuÂ
- Penelitian ini dilaksanakan di TKM NU 205 AL HUSNA TEPEN BARU SUKOMULYO Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Tahun ajaran 2018/2019.
- Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Oktober sampai dengan bulan November 2018.
C. Jenis penelitianÂ
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian tindakan kelas partisipan artinya peneliti melaksanakan penilaian secara langsung (proses penelitian dilakukan sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan). Dengan demikian, sejak perencanaan, penelitian sudah terlibat dan selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.
D. Prosedur penelitianÂ
Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui tahapan siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai dalam variabel penelitian. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi.
a. Perencanaan
Langkah -- langkah yang dilakukan sebagai persiapan melaksakan tindakan adalah menyusun Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM ) dan Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) yang memuat tema, indikator, kegiatan pembelajaran, metode, alat / sumber dan instrumen observasi dan evaluasi pembelajaran tema yang diangkat adalah diri sendiri sub tema kesukaan.
b. Pelaksanaan
Siklus I
a. Persiapan
Peneliti sekaligus guru kelompok A di TKM NU 205 Â Â Â Â Â Al-Husna Tepen Baru tahun pelajaran 2018 -- 2019 Â mempersiapkan perangkat pembelajaran
Mempersiapkan metode dan alat peraga yang digunakan sebagai alat perbaikan pembelajaran
Mempersiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan siklus I yang dilakukan adalah melakukan pembelajaran bidang pengembangan motorik halus khususnya menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif saat melukis dengan jari (metode finger painting) dengan langkah -- langkah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru menunjukkan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar
2. Kegiatan Inti
Guru membimbing anak dalam melukis dengan finger painting  dengan rileks (berpikir imajinatif) sesuai keinginan mereka (kesukaanku).Guru melakukan bimbingan dalam pembelajaran dan membantu saat siswa merasa kesulitan (tidak fokus) ketika melukis, dan guru juga dapat mengobservasi kreativitas dan kefokusan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan observasi hasil kegiatan. Guru memberikan motivasi pada anak yang berhasil dengan memberikan hadiah berupa bintang 1, 2, dan 3 pada masing -- masing peserta didik yang berhasil melakukan pembelajaran tersebut.
c. Evaluasi dan Rencana Tindakan
Pada tahapan evaluasi dan analisis siklus I, mengumpulkan hasil evaluasi dari analisis tersebut dituangkan kedalam rencana tindakan siklus II.
2. Siklus II
a. Persiapan
Persiapan yang dilakukan pada siklus II adalah :
- Peneliti sekaligus guru kelompok A di TKM NU 205 Al-Husna Tepen Baru tahun pelajaran 2018 -- 2019 Â mempersiapkan perangkat pembelajaran
- Mempersiapkan metode dan alat peraga yang digunakan sebagai alat perbaikan pembelajaran
- Mempersiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan siklus II yang dilakukan adalah melakukan pembelajaran bidang pengembangan motorik halus khususnya menumbuhkan kemampuan dalam melukis dengan jari (finger painting. Adapun langkah -- langkahnya sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru menunjukkan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar
2. Kegiatan Inti
Guru membimbing anak dalam melukis dengan finger painting  dengan rileks (berpikir imajinatif) sesuai keinginan mereka (kesukaanku).Guru melakukan bimbingan dalam pembelajaran dan membantu saat siswa merasa kesulitan (tidak fokus) ketika melukis, dan guru juga dapat mengobservasi kreativitas dan kefokusan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Â
c. Pengamatan ( Observasi )
Kegiatan pengamatan ( observasi ) adalah melakukan pengamatan pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan kreativitas anak saat proses mengerjakan tugas. Observasi yang dilakukan pada kegiatan guru saat pembelajaran dengan menggunakan instrument :Â
Tabel 1 : Instrumen observasi pembelajaranÂ
No
Aspek Observasi
Kriteria Penilaian
Jumlah
4
3
2
1
1
Cara membuka pelajaran
2
Penyajian pembelajaran
3
Penguasaan kelas
4
Memberikan umpan balik
5
Memberikan penguatan pada siswa
6
Membantu siswa melakukan refleksi
Â
JumlahÂ
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Rata - rata
Â
Â
Â
Â
Â
Dalam instrumen observasi ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru diberikan skor nilai sebagai berikut :
4 Â Â = Â Sangat baik
3 Â Â = Â Baik
2 Â Â = Â Cukup
1 Â Â = Â Kurang
Aktifitas anak dalam belajar khusunya kemampuan meningkatkan motorik halus melukis finger painting dengan menggunakan instrumen:
Tabel 2 : Instrumen Observasi Kecerdasan Fisik MotorikÂ
No
Nama
Mampu konsentrasi dengan baik
Mampu melakukan pencampuran warna
Mampu berpikir imajinatif
Jumlah
Ket
BSH
MB
BB
BSH
MB
BB
BSH
MB
BB
1
Habibi
2
Rassel
3
Kelvin
4
Fauzi
5
Farel
6
Fachry
7
Ofy Â
8
Rama
9
Rafa
10
Roby
11
Iqbal
12
Azam
13
Airin
14
Aira
15
Dhina
16
Naura
17
Amel Â
18
Biyah
19
Qinara
20
Flow
21
Shabrina
22
Sharen
23
Sany
24
Ariqa
25
Azza
26
Aurel
27
Dila
28
Fira
29
Zahira
Skala nilai indikator kecerdasan fisik motorik halus :
Skor 3 Â ( Â BSH ) Â = Â jika anak mampu melukis dengan baik
Skor 2 Â ( Â MB Â ) Â Â = Â jika anak mampu melukis dengan bantuan ibu guru
Skor 1 Â ( Â BB Â ) Â Â = Â jika anak belum mampu melakukan kegiatan tersebut
d. Refleksi
Kegiatan dilakukan dengan melakukan analisis dan interprestasi hasil penelitian tiap siklus, dengan menggunakan rumus :
nP Â = Â Â Â Â Â x 100% Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Keterangan :
P Â Â = Â Â Â Â Â Â Â Prosentase ketuntasan
n   =        Jumlah siswa yang tuntas
N Â = Â Â Â Â Â Â Â Jumlah siswa
E. Data dan Teknik Pengumpulan DataÂ
1. Data
Data merupakan suatu fakata atau angka yang dapat dijadikan sebagai sumber infoemasi. Data dalam penelitian ini adalah segala fakta atau hasil karya kreativitas tentang proses pembelajaran Melukis dengan menerapkan metode finger painting pada siswa kelompok A TKM NU 205 AL HUSNA Tepen Baru Sukomulyo, kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik, yaitu: observasi dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode finger painting (melukis sederhana).
b. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan berupa daftar kelompok siswa, daftar nilai siswa dan foto kegiatan pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data dokumentasi yaitu buku laporan bulanan siswa dan hasil karya anak.
F. Instrumen Â
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan mutu dalam suatu penelitian.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian
2. Lembar tugas individu
3. Pedoman observasi
4. Dokumentasi
G. Teknik Analisis DataÂ
Analisis data primer menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan kemampuan sebelum dan sesudah tindakan. Analisis data sekunder menggunakan deskriptif kualitatif yaitu berdasarkan hasil observasi dan dilakukan refleksi dari beberapa kejadian dalam proses pembelajaran. Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber , yaitu pengamatan yang sudah ditulis, dokumen foto dan format penilaian. Data yang  diperoleh melalui observasi dan dokumentasi kemudian ditulis ulang, dipaparkan semuanya, kemudian dipilah -- pilah sesuai fokus penelitian. Setelah melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data tersebut disimpulkan dan dimaknai. Â
H. Indikator KeberhasilanÂ
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:
a. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) minimal 70 %.
b. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan Mulai Berkembang (MB) mencapai 50 % - 69 %.
c. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan Belum Berkembang mencapai < 50 %.Â
I. Jadwal PenelitianÂ
Untuk memperlancar kegiatan penelitian tindakan kelas perlu disusun jadwal kegiatan sebagai berikut :
No
Tahap Kegiatan
Waktu
Keterangan
1
Studi pendahuluan
2
Penyusunan rencana kegiatan
3
Penyusunan proposal
4
Rencana kegiatan
5
Siklus 1
Tahap perencanaan (Planning)
6
Tahap melakukan tindakan (Action)
7
Tahap mengamati (Observation)
8
Tahap refleksi (Reflection)
9
Siklus 2
Tahap perencanaan (Planning)
10
Tahap melakukan tindakan (Action)
11
Tahap mengamati (Observation)
12
Tahap refleksi (Reflection)
13
Tahap analisis data
14
Menyusun laporan PTK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H