Mohon tunggu...
Hasanatul Fitriyah
Hasanatul Fitriyah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Saya memiliki tipe plegmatis Meskipun tipe ini menunjukkan ciri kepribadian introvert, tetapi saya mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran dan tokoh ekonomi Mazhab Iqtishoduna

10 Oktober 2024   21:04 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumber:(Al Arif, 2015:33-34)

3. Konsep Distribusi

Menurut Baqir as-Sadr distribusi sumber-sumber produksi yang dasar, mendahului proses produksi itu sendiri. Jadi, dalam perspektif as-Sadr yang pertama adalah sumber produksi, kemudian produksi. Dalam system ekonomi islam, distribusi sumber produksi mendahului proses produksi dan setiap organisasi yang terkait dengan proses produksi, otomatis berada pada tingkatan kedua. Karena distribusi menjadi tingkatan pertama berdasarkan pemikiran As-Sadr.

 

4. Teori Tanggung Jawab Negara (Mas’uliyah ad-daulah)

Pemikiran Baqir as-Sadr tentang tanggung jawab negara dalam bidang ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan pemikir-pemikiran tentang negara Islam. Peran negara sangat diperlukan dalam menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam bidang ekonomi sebagaimana juga dalam bidang lain. Karena ekonomi Islam merupakan ekonomi yang sangat berkaitan dengan nilai moral. Keterlibatan negara dalam perekonomian juga berkaitan erat dengan ideologi ekonomi yang dianutnya. 

As-Sadr menyatakan bahwa hukum Islam menugaskan negara untuk menjamin kebutuhan seluruh individu. Tanggung jawab atau fungsi pemerintah dalam bidang ekonomi yaitu: Pertama, penyediaan akan terlaksanannya jaminan social dalam masyarakat. Kedua, berkenaan dengan tercapainya keseimbangan social, dan Ketiga, terkait dengan intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi.

 

B. Kadim As Sadr

          Kadim as-Sadr dalam tulisannya "Money and Monetary Policies in Early Islamic Period" menjelaskan bahwa koin dinar dan dirham memiliki kandungan emas dan perak yang tetap (fix), yang berkontribusi pada stabilitas nilai tukarnya. Artinya, nilai koin-koin tersebut tidak mudah terpengaruh oleh inflasi atau fluktuasi pasar, sehingga memfasilitasi perdagangan dan transaksi ekonomi yang lebih stabil dalam masyarakat. Kestabilan ini memberikan kepercayaan kepada pengguna dalam melakukan transaksi, karena nilai mata uang dapat diprediksi dan diandalkan.

C. Abbas Mirakhor

          Salah satu pemikiran Abbas Mirakhor, telah merumuskan Intitusional scaffolding ekonomi Islam. Institusi tersebut terdiri aturan tentang properti, aturan pasar, aturan distribusi dan redistribusi, aturan risk sharing, kontrak dan trust. Dalam pandangan Abbas Mirakhor, secara epistemologis, sumber untuk menetapkan konsep ekonomi ideal adalah Alquran, Sunnah dan fikih. Abbas Mirakhor menempatkan Alquran sebagai metaframework. Alquran adalah sumber seluruh paradigma Islam, menetapkan aturan-aturan perilaku (institusi), dan memberikan gambaran sebuah masyarakat ideal.

Sumber:Tim forshei materi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun