Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
"Meningkatkan kemampuan anak dalam penyusunan huruf menjadi suku kata/kata Dengan Menggunakan Kincir Cerdas"
Lokasi: TK Islam Tarbiyatul Banin 30
Lingkup Pendidikan: PAUD
Tujuan yang ingin dicapai: Meningkatkan kemampuan anak dalam penyusunan huruf menjadi suku kata/kata
Penulis: Fitri Utami, S.Psi
Tanggal: 13/14 Oktober 2022
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Adanya siswa yang mengalami kesulitan dalam mengenal huruf untuk dijadikan suku kata maupun kata. Padahal  kemampuan membaca merupakan hal yang sangat penting untuk anak TK B dalam persiapannya masuk ke jenjang berikutnya (SD).
Perlunya mempersiapkan anak dengan kemampuan kaksaraan awal dalam menyusun kata atau membaca merupakan hal sangat penting. Dan menganalisi dari hasil kajian literatur yang didapat dan hasil wawancara maka dapat dikatakan ada bebera permasalahan yang menyebabkan permasalahan ini terjadi yaitu adanya lerning loss yang terjadi selama pandemi beberapa tahun kemarin, guru belum menggunakan metode pembelajaran yang inovatif,dan daya konsentrasi anak yang kurang maksimal selama pembelajaran.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan
Hal ini penting untuk dibagikan karena agar dapat menambah wawasan bagi seorang guru untuk lebih dapat kreatif dan inovatif dalam perbaikan pembelajaran dengan didukung dari referensi-referensi dari praktik pembelajaran yang dilakukan sebelumnya, Anak menjadi lebih mudah dalam menyusun huruf menjadi suku kata/ kata, dan untuk orang tua dapat memberikan wawasan dalam menerapkan cara pembelajaran yang lebih bervariasi.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini
Peran seorang guru dalam kegiatan ini adalah dengan mencari kajian literatur dan mencari masukan dari para ahli untuk dapat mengembangkan alat peraga menjadi alat yang lebih menarik dan disukai anak dan kemudian menjadi fasilitator dalam mempersiapakan anak untuk dapat memahami tentang kemampuan bahasa yang dimulai dari huruf menjadi suku kata dan kata.
Rasa tanggung jawab pada kegiatan praktik ini didasari pada tujuan pembelajaran agar mencapai keberhasilan, sehingga dapat memberikan manfaat pada anak.
Tantangan
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
Tantangan yang dialami guru dalam mencapai tujuan tersebut adalah adanya masalah dalam motivasi belajar anak yang terkadang anak telah berada zona aman yang terkadang enggan untuk mencoba hal-hak baru dalam pembelajaran, perlu usaha yang cukup keras bagi guru untuk memunculkan kreatifitas dan kemampuan anak. sehingga diperlukan juga inovasi dalam pembelajaran agar proses pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan.
Siapa saja yang terlibat
Adapun pihak-pihak yang terlibat dan mendukung dalam pencapaian tujuan ini adalah dosen sebagai fasilitator dalam memberikan saran dan kritik, siswa sebagai objek yang memberikan pengalaman langsung pada proses praktik ini, teman sejawat dan kepala sekolah serta pengawas  yang banyak memberikan masukan untuk membantu dalam memperbaiki kekurangan pada rencana aksi yang akan dilakukan.
Aksi
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan ini adalah
-Mencari kajian literatur yang dapat mendukung
-Mempersiapkan RPP
-Memberikan 3 ragam variasi kegiatan main yaitu
- Kegiatan main 1 : Bermain kincir cerdas
Pertemuan 1: Bermain kincir cerdas
Pertemuan 2 : Bermain kincir cerdas dikominasikan dengan kartu kata bergambar yang berhubungan dengan sapi (jenis-jenis sapi, makanan, hasil hewan,tempat tinggal)
- Kegiatan main 2 : Ragam kreatvitas bertema Sapi
Pertemuan 1: Membuat kandang sapi
Pertemuan 2: Membuat topi sapi
- Kegiatan main 3 : Membedakan konsep besar kecil bertema sapi
Pertemuan 1: Memberikan  tanda *b*/*s* dan memberikan motif pada gambar sapi.
Pertemuan 2 : Menjiplak gambar Sapi besar dan kecil (dari kerdus susu bekas)
-Menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan
-Menggunakan Metode dan model pembelajaran yang menarik
-Memanfaatkan teknologi yang tersedia disekolah
Strategi apa yang digunakan
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan metode demonstrasi, bercakap-cakap, tanya jawab, dan pemberian tugas. Dengan menggunakan  ragam main yang bervariasi diharapkan membuat anak lebih tertarik  dan antusias untuk belajar, serta anak jadi lebih berkonsentrasi pada pembelajaran yang disampaikan guru. Selain itu guru juga memanfaatkan barang-barang bekas untuk media kegitan main, hal ini dilakukan karena bahwa kegiatan main juga dapat dikreasikan menarik walaupun digunakan barang-barang bekas yang mudah didapat dan ada disekitar. Dengan menggunakan inovasi pembelajaran yang dapat menarik minat anak dan mengembangkan metode dan media yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman yang ada, diharapkan dapat memaksimalkan mpembelajaran.
Bagaimana prosesnya
Kegiatan ini dilakukan dengan diawali kegiatan pembuka mulai dari baris berbaris,ikrar, dan doa kemudian apersepsi tentang tema sapi. Yang kedua kegiatan inti dengan 3 kegiatan main yaitu kincir cerdas, pembuatan kandang/topi sapi, dan kegiatan 3 membedaan konsep besar kecil.Untuk yang terakhir yaitu penutup.
Siapa saja yang terlibatÂ
Dalam kegiatan ini melibatkan guru sejawat, kepala sekolah dan siswa anak kelas B yang berjumlah 8 anak.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah APE kincir cerdas yang alat ini pencetusan ide didapatkan dari pengalaman guru selama ini, dan dari permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran dilembaga, dikaitkan dengan sumber literasi dari buku dan jurnal maupun dari sumber pengetahuan IT lainnya, serta masukan dari teman sejawat maupun orang yang lebih berpengalaman dalam bidang pendidikan.
Refleksi Hasil dan Dampak
Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan
Dampak dari aksi yang dilaksanakan adalah Terjadi peningkatan kemampuan yang terjadi pada kempuan anak dalam menyusun huruf menjadi suku kata dan kata, anak juga terlihat antusias dan senang dengan pembelajaran menggunakan media APE Kincir cerdas. Karena tidak disadari bahwa dengan bermain anak juga sudah belajar.
Apakah hasilnya efektif
Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan Kincir cerdas efektif untuk meningkatkan kemampuan menyusun huruf menjadi suku kata maupun kata pada anak TK kelompok B. dengan adanya peningkatan ketuntasan dari pertemuan 1, 5 anak dan pertemuan 3, ada 7 anak yang tuntas.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
Respon dari guru sejawat dan kepala sekolah sangat positif dengan adanya penguatan dari pendapatpara orang tua yang menilai bahwa anak-anak terlihat peningkatan dalam kegiatan meyusun huruf menjadi suku kata dan kata, sebagaipijakan untuk belajar membaca secara kompleks.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan
Faktor keberhasilan alat ini adalah didasari dengan hal baru yang dilakukan anak dengan menggunakan alat permainan untuk belajar menyusun suku kata atau kata, sehingga anak menjadi lebih tertarik diandingkan tanpa alat. Selain itu penggunaan teknologi seperti dalam pemutaran vidio bertema, membuat pembelajaran lebih menarik. Sedangkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah menjelaskan aturan main yang telah disepakati dengan lebih jelas, dan dengan cara yang tidak menggurui maupun menyakiti anak.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
 Sedangkan secara umum dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kincir cerdas kemampuan anak dalam menyusun huruf menjadi suku kata/ kata meningkat. Keberhasilan pembelajaran didukung oleh sentuhan tekhnologi dan dikuatkan dengan hal-hal baru yang bersifat inovatif yang didapat dari sumber literasi mapun pendapat dari para ahli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H