Emosi berasal dari bahasa yunani emovere yang berarti bergerak menjauh.
Daniel Golmen (2002) mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis, psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Emosi positif merupakan sekumpulan reaksi emosional yang muncul dari kejadian atau situasi yang menyenangkan dan menenangkan. Ini merupakan salah satu emosi dasar manusia.Â
Terdapat 3 emosi dasar dalam diri manusia, yaitu ;
Fear (Takut)Â yang kemudian akan berkembang menjadi kecemasan atau anxiety.
Rage (Kemarahan)Â yang kemudian berkembang menjadi dendam, penyesalan, kecewa.
Love (Cinta) yang kemudian berkembang menjadi kasih sayang, rindu, empati dan simpati.
Emosi dapat di hasilkan dari beberapa sumber diantaranya ;
Kualitas Tidur
Kepribadian
Olah Raga
Kondisi Fisik (Kesehatan)
StressÂ
Gender
Usia
Aktivitas Sosial
Rutinitas dalam keseharian.
Al-Qur'an sendiri mengajarkan kepada manusia untuk mengatur emosinya dengan cara menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Seperti terdapat dalam firman Allah "dan adapun orang orang yang takut akan kebesaran tuhannya dan menagan diri dari keinginan hawa nafsunya" (QS An-Nazi'at : 40)
Adapun fungsi emosi, yaitu ;
Sarana Bertahan Hidup (Survival), manusia memerlukan emosi untuk bertahan hidup karena manusia butuh untuk mengelola perasaannya untuk keberlangsungan dalama kehidupannya sebagai makhluk hidup.manusia memerlukan emosi untuk bertahan hidup karena manusia butuh untuk mengelola perasaannya untuk keberlangsungan dalama kehidupannya sebagai makhluk hidup.
 Sarana Pembangkit Energi, manusia dapat menjadikan emosi untuk pembangkit energi dalam memicu motivasi dan semangat dalam melakukan suatu hal.
Pembawa Pesan, tentunya emosi membawa pesan dari apa yang sedang terjadi melalui sebuah tindakan.
Kemampuan diri merupakan kecakapan setiap individu untuk menyelesaikan pekerjaannya atau menguasai hal-hal yang ingin dikerjakannya. Kemampuan yang ada pada diri manusia dapat disebut potensi. Potensi yang ada pada diri manusia pada dasarnya dapat diasah.
Dalam mengasah potensi diri untuk dapat meningkatkannya, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan mampu mengelola  emosi positif.Â
Karena terciptanya emosi positif dalam diri seseorang, mampu menjadikannya menjadi energi untuk membakar semangat dalam mencapai tujuan hidup seseorang untuk menjadi lebih baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari reaksi emosi positif dan dampaknya dalam meningkatkan kemampuan diri, yakni ;
1. Gembira / Sukacita, mampu mendatangkan rasa kenyamanan pada suatu keadaan. Sehingga lebih fokus dalam melakukan suatu hal yang dapat meningkatkan kemampuan diri.
2. Rasa Syukur, mampu menyadarkan seseorang untuk berlapang dada dalam menerima kenyataan, sehingga menjadi yang lebih baik lagi.
3. Rasa Bangga, mampu mengenali kemampuan diri. Sehingga terus menggali potensi yang ada dalam diri hingga sukses.
4. Terhibur, mampu merasakan kepuasan tersendiri. Sehingga seseorang merasa lebih bisa memaknai setiap hal.
5. Ketenangan, mampu menciptakan kedamaian hati. Sehingga dapat menikmati sesuatu, mengevaluasi dan memahami diri sendiri secara lebih baik.
6. Penuh Harap, mampu memotivasi seseorang untuk terus berusaha dan melewati masa-masa sulit.
7. Cinta, mampu mengurangi stress yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
8. Kekaguman, membangun motivasi untuk berhasil dalam suati hal.
Dari berbagai reaksi emosi positif beserta dampak yang ditimbulkan. Maka, dapat dikatakan bahwa betapa besarnya peran emosi positif dalam meningkatkan kemampuan diri yang ada dalam diri kita sehingga mampu meningkatkan kualitad hidup seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H