Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secangkir Gerimis yang Menjelma Menjadi Hujan

24 Juni 2021   13:35 Diperbarui: 24 Juni 2021   17:05 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: secangkir kopi saat gerimis turun Sumber: majalah.ottencoffee.co.id

Ia tak pernah membalas pesan itu.

"Aku yakin kau sudah mengingatnya."

Lingkar mengedipkan sepasang kelopak matanya, menghalau gerimis yang mendadak ingin berkunjung. Ia tak pernah melupakan pesan itu. Setiap detail foto, pun kata demi kata yang menyertainya. Jika sahabatnya tidak mencegah, nyaris saja ia memesan tiket pulang. Selama berminggu-minggu ia membaca surel itu dan berjuang untuk tidak membalasnya. Ia sungguh tersiksa dan hampir saja kalah melawan kata hatinya.

"Ada yang ingin kau katakan?" tanya Linar lirih.

Lingkar membuang pandang pada sepetak mawar kuning di seberang bangku taman yang mereka duduki. Jalan setapak di depan mereka agak lengang. Gerimis membuat sebagian pengunjung Queen Mary's Garden memilih berteduh di kafe. Sebenarnya, ia juga ingin berteduh sejenak, tapi ia sengaja membiarkan Linar menuntaskan ganjalan di hatinya. Gadis itu jauh-jauh datang dan membuatnya terkepung perasaan bersalah.

"Kita berkenalan di sini waktu itu. Kala itu mawar-mawar sedang bermekaran seperti hamparan permadani. Bulan Juni yang sungguh indah," gumam Linar.

"Kau benar," jawab Lingkar sambil menatap cangkir dalam genggaman Linar, "kita dipertemukan di bangku ini."

Linar tertawa pahit. "Kau sangat mahir mengingat." Suara gadis itu terdengar bergetar. "Lalu, mengapa kau tak pernah memberi alasan atas semua yang kau lakukan?"

"Karena aku tak memiliki alasan, Linar..."

"Kau sengaja melukaiku?"

"Tidak, tentu saja tidak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun