Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secangkir Gerimis yang Menjelma Menjadi Hujan

24 Juni 2021   13:35 Diperbarui: 24 Juni 2021   17:05 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: secangkir kopi saat gerimis turun Sumber: majalah.ottencoffee.co.id

Linar tersenyum pahit dan mengusap pipinya yang mulai terasa beku. "Sudahlah, kalau kau tak bersedia. Aku takkan pernah menunggumu lagi. Aku menemuimu untuk mengatakan itu."

"Mengapa kau tiba-tiba berkata begitu? Kau marah?"

Linar menggeleng dan berdiri cepat. "Aku harus pergi sekarang. Malam ini aku akan kembali ke Tanah Air."

"Jangan pergi! seru Lingkar gusar. "Tunggu dulu, mengapa kau bersikap begini?"

"Aku juga tak memiliki alasan, sama sepertimu." Linar melambaikan tangan, lalu meninggalkan Lingkar. Pemuda itu memanggil-manggil namanya, tapi ia malah mempercepat langkah sambil membawa secangkir gerimis.

Saat menyusuri Prince Albert Road, gerimis turun semakin deras. Udara mulai terasa menusuk. Linar memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mantelnya. Kemarin, saat mengunjungi Queen Mary's Garden seorang diri, ia melihat seorang pemuda sedang duduk bersama seorang gadis berambut cokelat di bangku taman tempat ia dan Lingkar dipertemukan. Senyum yang mekar di bibir keduanya mengisyaratkan cinta. 

Bagaimana mungkin sepasang kekasih yang sedang larut dalam kebahagiaan menyadari kehadirannya? Linar tertawa getir. Ia menatap langit sore dengan pilu. Secangkir gerimis menjelma menjadi hujan di pipinya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun