Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Bunga-bunga Mahoni yang Bermekaran

27 September 2016   13:28 Diperbarui: 27 September 2016   16:18 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Setelah kejadian itu saya memburu mereka. Mereka pantas mendapatkannya!” Sikap lelaki itu berubah. Wajahnya dipenuhi amarah.

Tanpa menunggu lebih lama, secepat mungkin aku bergerak menjauh. Terlambat. Lelaki itu mencengkeram pergelangan tanganku kuat-kuat.

“Enyahlah kau! Kau sudah mati di tanganku!” serunya. Sebelah tangannya yang lain meraih batang leherku dan mencekiknya kuat-kuat.

Aku berusaha melepaskan cekikan lelaki itu, namun sepasang tanganku tak berdaya. Kakiku menendang ke segala arah. Membuat lelaki itu semakin murka. Taring-taring mencuat dari mulutnya. Sepasang matanya memerah. Cengkeraman lelaki itu semakin erat dan membuat napasku tersengal. Ajalku sudah di depan mata.

Kepalaku menengadah. Bunga-bunga mahoni berputar ditiup semilir angin. Airma taku bergulir deras. Hamparan langit mengabur di kejauhan. Ayah menatapku dari langit sambil menangis.

***

Tepian Danau-Mu, 27 September 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun