“Kau selalu menanyakannya.”
“Keragu-raguan perasaanmu hanya akan menyakitimu.”
“Baiklah, aku menyayangimu.”
“Kau mencintaiku?”
“Haruskah aku menjawabnya sekarang?”
“Hmmm… pahamilah, aku menyayangimu. Mencintaimu lebih dari makna cinta yang pernah kau pahami dalam hidupmu. Tulus, terlepas dari kau mencintaiku atau tidak.”
“Kau bebas mengungkapkan rasamu. Hatimu. Bagaimana denganku?”
“Kita serahkan saja pada waktu.”
“Entahlah…”
“Katakan padaku, apa yang harus kulakukan agar kau percaya?”
Kemarahan dalam suaramu membuatku gentar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!