Anugerah badan seseorang yang kurus seringkali menjadi bahan candaan orang.
Ada yang candaannya positif bahkan justru iri sama orang bertubuh kurus, seperti “Enak ya jadi orang kurus, mau makan banyak tetap kurus”, “Iri deh sama yang kurus, bawa badan jadi nggak berat.”
Namun, tak jarang kita yang bertubuh kurus kerap disarankan cepat gemuk. Saran yang baik, tapi adakalanya ke-kurus-an berubah menjadi berat. Misal, syarat hubungan asmara bisa saja salah satu pihak meminta kita menggemukkan badan.
Agak terkesan ‘memaksa’, rasanya orang yang kurus kurang dipandang baik. Tentunya, kita semua berharap memiliki badan yang ideal alias tidak kurus-kurus amat atau terlalu kegemukkan.
Di balik itu, orang berbadan kurus ternyata punya keberuntungan sehari-hari. Keberuntungan yang hanya bisa dilakukan oleh orang berbadan kurus.
1. Pandai menyelip ria di tengah kepadatan publik
Orang kurus sangat diuntungan dengan kondisi kepadatan publik. Misal, di commuter line yang tiap pagi harus berdesak-desakkan, orang kurus bisa dengan mudah menyelip dan muat masuk ke kereta. Pastinya kita akan terjepit sana-sini, tapi sekiranya bisa lolos tes kepadatan kereta.
Selain itu, orang kurus juga dengan mudah menyelip di antara angkutan umum lainnya. Kita bisa saja dapat tempat duduk dengan space yang minim, yang mungkin kebanyakan orang tidak muat. Hal itu karena orang kurus punya pantat kecil.
2. Makan bebas sepuasnya, tidak perlu takut gemuk
Komentar yang lumayan menghiburkan. Orang kurus bisa saja punya tipe yang makan bebas dalam porsi banyak tapi tidak membuat badan gemuk. Kita justru sangat beruntung, mau makan banyak atau ngemil tengah malam tetap hati senang.
3.Dibonceng motor, pengendara tetap merasa enteng
Hal yang paling dirasakan, kita punya badan kurus dengan berat yang kurang ideal, yakni saat dibonceng motor. Si pengendara motor akan berkomentar, kalau membonceng kita terasa tidak membonceng alias enteng sekali.
Komentarnya bisa bisa diterima dengan senang hati. Pertama, kita jadi tidak terlalu merepotkan si empunya motor, beban berat boncengan berkurang dan tetap ringan.
Kedua, ban motor belakang akan berumur panjang dan tidak cepat kempes (sekiranya tetap awet setelah kita dibonceng ria).
Untuk itu, kita jangan berkecil hati punya badan kurus. Perubahan dari kurus menjadi gemuk bisa kita peroleh di masa mendatang, mungkin belum saatnya sekarang.
Selain itu, bila secara genetika badan kita tetap kurus sepanjang hidup, terimalah dengan hati syukur. Badan kurus, yang penting tetap sehat bukanlah hal itu yang terbaik…
Jakarta, 7 Oktober 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H