Mohon tunggu...
Fitri Hartawati
Fitri Hartawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jambi

Bahagia lah dengan caramu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hilang!!

25 Mei 2023   23:50 Diperbarui: 25 Mei 2023   23:57 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mama hanya lelah dan butuh istirahat."

Setelah makan malam, Rara dan ibunya selalu menonton televisi di ruang keluarga sembari menikmati teh hangat. Kebiasaan ini selalu dilakukan Rara ketika tidak ada pr. Dia selalu menghabiskan waktunya untuk bercerita di depan televisi. Di tengah kesibukanya bercerita tentang hari-harinya di sekolah, Rara tiba-tiba langsung menoleh melihat ke layar televisi. melihat berita kecelakaan pesawat yang terjatuh di lautan. la

"Ma ada kecelakaan pesawat.." Sambil terkejut.

Ibunya hanya menatap layar televisi dengan tatapan yang kosong, tak sengaja ibunya pun meneteskan air mata.

"Ma kenapa menangis lagi?"

Ibunya pun tidak mau menjawab pertanyaan dari rara dan langsung berlari ke arah kamar. Rara pun semakin bingung melihat tingkah laku ibunya yang biasanya selalu ceria kini berubah menjadi sosok yang cengeng.

Rara pun semakin hari semakin merindukan sosok ayah kebanggannya. Sudah lama ayahnya tidak memberi kabar. Padahal hari ini hari menerima rapornya, itu tandanya minggu ini dia harus pergi berlibur ke pantai bersama ayah dan ibunya.

"Ma ayah mana, katanya mau ke pantai?"

"Tunggu, ayah pasti akan pulang."

Lima hari sudah Rara mengharap kepulangan ayah, namun ayahnya pun tak kunjung pulang. Rara semakin khawatir dengan keaadaan ayahnya. Rara takut ada sesuatu yang sedang menimpa ayahnya. Mungkin itu hanya pikiran Rara karena terlalu merindukan sosok ayah.

Liburan sekolah hanya digunakan Rara untuk membantu ibunya menyiapkan makanan dan membersihkan rumah sembari diselingi menonton televisi setelah lelah membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah. Ibunya menyuruh Rara untuk membentang tikar di ruang tamunya. Rara bingung, padahal hari itu tidak ada hajatan dirumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun