Best Practice (disebut juga praktik baik) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik tentang keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya. Penyusunan best practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan oleh penulis.Â
Berdasarkan metode STAR yang digunakan dalam penyusunan best practice, langkah pertama yang dilakukan adalah melihat situasi atau kondisi yang melatarbelakangi penerapan strategi yang akan digunakan.
Â
TujuanÂ
Meningkatkan pemahaman dalam proses pembelajaran mata pelajaran Manajemen Produksi obat materi penerimaan bahan kemas
Meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran materi produk antara dan produk ruahan
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Belum maksimal pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif yang menyebabkan rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik
Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran
Â
Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan Model Project-based Learning (PjBL) ini penting untuk dibagikan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas karena model pembelajaran PjBL ini merupakan model dengan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara bersama-sama.Â
Sehingga melibatkan peserta didik dan guru untuk berdiskusi   untuk dapat membuat hasil karya peserta didik untuk bisa memahami isi pelajaran maupun menguasai materi praktik yang diberikan. Sehingga lebih mudah dalam mengingat materi praktik yang sedang dipelajari.Â
PjBL membantu siswa untuk memahami hakekat belajar praktik sebagai cara membuat sebuah hasil karya bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran oleh guru berdasarkan buku teks.Â
Model PjBL ini membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya dan membantu peserta didik untuk bertanggungjawab atas produk/hasil karya yang mereka buat. Pembelajarannya Model PjBL sendiri merangsang peserta didik untuk belajar secara mandiri dan kontinu.
Peran dan tanggung jawab saya dalam pembelajaran praktik ini adalah sebagai fasilitator dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa serta membagikan praktik baik tersebut kepada guru-guru agar semua guru memiliki persepsi yang sama bahwa pembelajaran harus student oriented bukan teacher center yang hanya mendengarkan guru yang dominan menggunakan ceramah.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
- Persiapan teknis pembelajaran seperti alat dan media dalam proses pembelajaran.
- Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakristik peserta didik.
- Persiapan teknis pembelajaran seperti alat dan media dalam proses pembelajaran.
Yang Terlibat dalam kegiatan ini:
- Bapak Kepala SMK, memberikan izin untuk pelaksanaan praktik pembelajaran serta memberikan izin untuk menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik.
- Semua rekan mengajar di SMK Â yang telah memberikan dukungan moril.
- Siswa Kelas XI FI yang bersedia menjadi objek dalam penerapan kegiatan praktik pembelajaran ini.
- Aksi :Â
- Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan diatas adalah dengan managemen waktu dan berdiskusi dengan rekan guru PPG lainnya baik dosen pembimbing maupun guru pendamping.
Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya :
- Berkaitan dengan penggunaan model dan metode pembelajaran, dalam hal ini guru menggunakan pendekatan saintifik. Dengan metode pembelajaran diskusi, presentasi, serta model pembelajaran yang digunakan adalah model Project Based Learnig (PBL)
- Berkaitan dengan penggunaan media : Guru harus kreatif dalam memilih media ajar yang baik dan tepat. Guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint, selain itu guru juga dapat mengkolaborasikannya dengan menggunakan media berbasis TPACK. Dimana guru dapat menayangkan sebuah video tentang bahan kemas untuk PPL 1 dan video pembuatan produk di Industri untuk PPL 2 Â kemudian siswa dapat melakukan pengamatan terhadap video pembelajaran tersebut melalui gambar dan video pembelajaran yang ditayangkan melalui slide powerpoint yang dapat memudahkan siswa dan guru untuk memahami dan menyampaikan materi pembelajaran
- Berkaitan dengan penilaian, guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, soal, indikator ketercapaian dan rubrik penilaian
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya pemahaman dan kreatifitas peserta didik.
Langkah penerapan PjBL dimulai dari tahap orientasi peserta didik, topik/materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/karya yang menarik, mengoorganisasikan peserta didik, membimbing peserta didik dalam membuat proyek, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisa dan mengevaluasi proses berkarya
Faktor keberhasilan dari penerapan solusi ini yaitu adanya persiapan yang cukup dalam merancang pembelajaran, membuat Modul Ajar, media, bahan ajar, LKPD serta kisi-kisi instrumen dan rubrik penilaian sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar.Â
Kemudian adanya dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru dalam memotivasi serta tersedianya sarana dan prasana yang mendukung pembelajaran. Selain itu terdapat dukungan dari dosen dan guru pamong dalam membimbing penyusunan perangkat serta praktik pembelajaran.Â
Antusiasme siswa pun dalam pembelajaran karena penggunaan model Project Based Learning, media PPT, media audio visual, sehingga membuat siswa menjadi lebih tertarik saat model dan media tersebut digunakan dalam pembelajaran. Hal baik yang didapatkan dari pembelajaran ini adalah siswa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, guru juga berlatih dan terus belajar merancang pembelajaran dengan inovatif dan berbasis TPACK dalam pembelajaran sehingga motivasi siswa meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H