Mohon tunggu...
Fitriatul Maulidiah
Fitriatul Maulidiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kahoot vs Pembelajaran Konvensional: Mana yang Lebih Efektif?

7 Oktober 2023   16:10 Diperbarui: 7 Oktober 2023   19:45 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu kahoot?

Kahoot adalah sebuah alat pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi (TIK) yang memungkinkan akses mudah bagi siswa, tergantung pada koneksi internet dan perangkat yang mereka miliki. Kahoot adalah platform multimedia yang dirancang untuk menantang siswa, meningkatkan motivasi mereka dalam proses belajar. Penerapan Kahoot juga bergantung pada ketersediaan fasilitas sekolah dan kebutuhan siswa. Untuk menggunakan Kahoot diperlukan koneksi internet yang stabil dan perangkat seperti smartphone, komputer sekolah, dan layar LCD. Guru juga perlu menunjukkan kreativitas dalam menyampaikan materi konseptual melalui platform ini.

Kahoot adalah sebuah sistem pembelajaran berbasis permainan yang digunakan sebagai alat evaluasi dalam pendidikan online. Alat ini diciptakan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran online, terutama dalam hal penilaian, dimana pengawasan langsung oleh guru seringkali tidak memungkinkan.

Penggunaan Kahoot sebagai alat evaluasi melibatkan pembuatan kuis interaktif berdasarkan mata pelajaran atau topik tertentu. Tujuannya adalah untuk melibatkan siswa dan meningkatkan pengalaman belajar mereka. Siswa dapat menjawab pertanyaan kuis dengan memasukkan kode yang ditampilkan pada platform web Kahoot menggunakan ponsel cerdas mereka. Setelah menyelesaikan kuis, mereka akan menerima umpan balik langsung tentang skor mereka, yang berguna bagi guru dalam mengevaluasi kemajuan pembelajaran mereka.

Apa itu pembelajaran Konvensional?

Pembelajaran Konvensional adalah metode pengajaran yang berfokus pada peran sentral guru dalam proses pembelajaran. Dalam pendekatan ini, guru berperan sebagai otoritas utama yang memberikan ceramah dan menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Siswa, di sisi lain, berperan sebagai penerima informasi yang pasif dalam kelas. Komunikasi cenderung bersifat satu arah, dengan sedikit interaksi dan keterlibatan aktif dari siswa. Pendekatan ini seringkali kurang fleksibel dan kurang mampu memenuhi kebutuhan belajar yang beragam. Akibatnya, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran seringkali rendah, pemahaman konsep terbatas, dan sulit untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan.

Manfaat penggunaan Kahoot

Pengalaman pembelajaran yang menyenangkan. Kahoot menciptakan lingkungan belajar yang menghibur dan menarik, mengajak siswa untuk terlibat aktif dan menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan mengasikkan.

Mendorong partisipasi siswa. Penggunaan kahoot dalam proses pembelajaran merangsang partisipasi siswa, memungkinkan mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan materi pembelajaran melallui perangkat pintar mereka. Ini menghasilkan tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dan meningkatkan respons siswa terhadap pembelajaran.

Umpan balik langsung yang berguna. Kahoot memberikan umpan balik segera kepada siswa mengenai hasil kuis mereka, memberi mereka peluang untuk mengevaluasi pemahaman tentang materi dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Umpan balik ini membantu siswa dalam melacak kemajuan mereka dan mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Meningkatkan pencapaian pembelajaran. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan Kahoot dapat menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam hasil pembelajaran siswa. Ini disebabkan oleh motivasi tambahan yang diberikan oleh elemen permainan dan kemampuan Kahoot untuk mengkondisikan pemahaman materi.

Alat evaluasi yang efisien. kahoot berfungsi sebagai alat evaluasi yang efisien dan memberikan guru kemampuan untuk menilai pencapaian siswa secara real-time. Data ini sangat berharga dalam membantu guru dalam mengambil keputusan instruksional yang tepat dan memungkinkan mereka untuk memberikan respons yang lebih cepat terhadap kebutuhan siswa.

Fleksibilitas dalam menyesuaikan konten. kahoot memungkinkan guru untuk membuat kuis dan materi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan kelas mereka. hal ini memungkinkan guru untuk mengintegrasikan materi dengan lebih baik dengan kurikulum dan memnuhi beragam gaya belajar siswa.

Kekurangan dalam pembelajaran konvensional

Pengajaran terpusat pada guru. Pembelajaran konvensional cenderung berpusat pada peran guru sebagai sumber utama pengetahuan. Siswa sering kali berperan sebagai penerima pasif yang lebih banyak mendengarkan daripada berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Komunikasi satu arah. Pendekatan ini sering kali mengadopsi komunikasi satu arah, dimana guru secara dominan menyampaikan materi pelajaran. Siswa memiliki peran terbatas dalam mengajukan pertanyaan atau berkontribusi dalam pembelajaran.

Keterbatasan interaksi. Keterlibatan dan interaksi antara siswa juga seringkali terbatas dalam pembelajaran konvensional. Ini dapat menghambat pengembangan keterampilan sosial, kolaborasi, dan komunikasi interpersonal siswa.

Kurangnya keterlibatan aktif. dalam konteks ini, siswa mungkin menghadapi tantangan dalam mempertahankan keterlibatan aktif dalam pembelajaran. ketika pembelajaran bersifat pasif, mereka cenderung kurang termotivasi untuk berpartisipasi dan belajar.

Kurangnya variasi metode pengajaran. Pembelajaran konvensional sering kali tidak memberikan variasi dalam metode pengajaran. Ini dapat membuat siswa dengan gaya belajar yang berbeda merasa kesulitan untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan.

Kesulitan dalam menilai individu. Fokus pembelajaran konvensional sering kali tertuju pada kinerja secara keseluruhan daripada menilai kemajuan individu. Hal ini dapat membuat sulit bagi guru untuk mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan tambahan atau pengembangan khusus

Kahoot vs pembelajaran Konvensional

Perbandingan metode pengajaran antara Kahoot dan pembelajaran konvensional mengungkap perbedaan signifikan dalam pendekatan pembelajaran. Kahoot menawarkan tingkat interaktivitas yang tinggi, mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dengan menjawab pertanyaan kuis menggunakan perangkat mereka. Ini menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan melibatkan. Selain itu, dengan elemen permainan dan persaingan, Kahoot meningkatkan motivasi belajar siswa, membuat mereka lebih terlibat dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Kahoot juga memberikan umpan balik langsung tentang kinerja siswa, memungkinkan mereka untuk segera mengevaluasi pemahaman mereka tentang materi.

Di sisi lain, pembelajaran konvensional cenderung memiliki tingkat interaktivitas yang lebih rendah, dengan peran sentral guru sebagai sumber utama pengetahuan. Siswa seringkali berperan sebagai penerima pasif yang mendengarkan ceramah guru. Faktor motivasi intrinsik seringkali kurang dalam pembelajaran konvensional, dan siswa dapat kehilangan minat dalam materi yang disampaikan secara monoton. Umpan balik dalam pembelajaran konvensional mungkin lebih terbatas atau memakan waktu lebih lama, karena guru harus menilai kinerja siswa secara manual. Selain itu, pembelajaran konvensional cenderung mengikuti kurikulum yang sudah ada tanpa banyak variasi dalam metode pengajaran.

Secara keseluruhan, Kahoot memberikan pendekatan yang lebih interaktif, memotivasi belajar, dan memberikan umpan balik instan, sementara pembelajaran konvensional cenderung memiliki tingkat interaktivitas yang lebih rendah dan dapat mengalami kurangnya faktor motivasi intrinsik. Penggunaan metode pembelajaran tertentu akan sangat tergantung pada tujuan pembelajaran dan preferensi siswa serta guru.

Referensi

Damayanti, NA, & Dewi, RM (2021). Pengembangan Aplikasi Kahoot Sebagai Media Evaluasi Hasil Belajar Siswa. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan.

Alfansyur, A, & Mariyani, M (2019). Pemanfaatan Media Berbasis ICT 'Kahoot'Dalam Pembelajaran PPKN Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Bhineka Tunggal Ika, core.ac.uk,

Hadi, S, & Kasum, MU (2015). Pemahaman konsep matematika siswa SMP melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe memeriksa berpasangan (Pair Checks). Jurnal Pendidikan Matematika, scholar.archive.org,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun