Kembali dengan Sebuah Laptop
Suatu sore yang tenang, Wila datang ke rumah Armaya membawa sebuah laptop bekas. "Ini, Ma. Aku tahu ini nggak sebagus laptopmu yang dulu, tapi semoga bisa membantu," kata Wila dengan nada pelan.
Armaya menerima laptop itu dengan senyuman. "Terima kasih, Wil. Aku menghargainya," jawabnya tulus, meskipun ia tahu laptop itu penuh kekurangan.
Namun, setelah itu, Wila semakin menjauh. Ia tidak lagi merespons panggilan atau pesan Armaya. Bahkan, Wila tampak lebih dekat dengan Dinda, membantu segala kebutuhan temannya itu.
Caption Penuh Misteri
Suatu malam, Armaya melihat story WhatsApp Wila. "Kecewa itu berat, apalagi kalau datang dari orang yang kita percaya," tulis Wila.
Armaya merasa terpukul. Apa maksud Wila? Apakah ia telah mengecewakan sahabatnya? Ia mencoba menghubungi Wila untuk mencari jawaban, tetapi semua usahanya sia-sia.
Melangkah Maju
Hari-hari berlalu, dan Armaya akhirnya memutuskan untuk berhenti mencoba. Ia sadar bahwa terkadang, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hidup tidak selalu tersedia.
Di dalam kesepiannya, ia menemukan kekuatan. Ia bekerja lebih keras, mengembangkan dirinya, dan mencoba menerima kenyataan bahwa tidak semua hubungan bisa dipertahankan.
Suatu malam, di bawah sinar bulan yang sama, Armaya menutup matanya dan berbisik pada dirinya sendiri, "Mungkin, ini cara semesta mengajarkan aku untuk lebih kuat."