Mohon tunggu...
Suara Pendidik Edukreatif
Suara Pendidik Edukreatif Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Visi Suara Pendidik EduKreatif: Menjadi platform inspiratif dan informatif yang memberdayakan para pendidik untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif, relevan, dan bermakna, serta memperkuat kolaborasi dalam dunia pendidikan di era digital. Misi Suara Pendidik EduKreatif: Menyebarkan Praktik Baik: Membagikan cerita inspiratif, praktik baik, dan solusi kreatif dari para guru, komunitas belajar, dan sekolah dalam menerapkan kurikulum Merdeka dan inovasi pendidikan. Menguatkan Kolaborasi: Membangun jaringan kolaborasi antarpendidik di seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan sumber daya dalam pengembangan pembelajaran. Mendorong Inovasi Pembelajaran: Mempromosikan penggunaan teknologi dan pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern. Memotivasi Pendidik: Menginspirasi guru-guru untuk terus berkembang, belajar, dan berinovasi melalui berbagai artikel, pelatihan, dan diskusi yang memperkaya wawasan. Meningkatkan Literasi Pendidikan: Menyediakan konten edukatif yang mudah diakses dan dipahami oleh semua lapisan pendidik untuk membantu dalam memahami isu-isu pendidikan terkini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serapuh Itukah

3 Desember 2024   22:16 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, satu hal yang membuatnya bingung adalah perubahan sikap Wila. Sahabat yang biasanya hangat itu mulai menjauh. Wila jarang menghubungi, dan ketika mereka bertemu, senyumnya terasa hambar.

"Kenapa, ya, Wila berubah? Apa karena masalah laptop itu?" pikir Armaya berulang kali.

Pertemuan Tak Terduga

Beberapa bulan kemudian, dalam perjalanan dinas ke luar kota, Armaya melihat Wila di sebuah kafe. Dengan penuh semangat, ia mendekati sahabatnya.

"Wila! Kamu di sini?" sapanya.

Wila menoleh dan tersenyum tipis. "Oh, hai, Ma. Iya, aku lagi ada kerjaan," jawabnya singkat.

Percakapan mereka hanya berlangsung sebentar. Wila tampak terburu-buru dan tidak lagi ramah seperti dulu. Armaya merasa aneh, tetapi ia memilih untuk tidak bertanya lebih jauh.

Sebuah Kecurigaan

Seiring waktu, Armaya mulai menyadari bahwa Wila lebih sering bersama Dinda, seorang teman lain yang belakangan dikenal Armaya sebagai manipulatif.

Armaya sering melihat Dinda mempengaruhi banyak teman-temannya, termasuk Wila. Ia mencoba berpikir positif, tetapi tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa semakin banyak orang yang menjauh darinya.

"Kenapa semua orang meninggalkanku? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" pikir Armaya, kesepian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun