Pun demikian, saya dan para istri yang bekerja (seharusnya), tidak men-judge para istri yang tidak bekerja sebagai wanita yang tidak memiliki kemauan untuk bertahan hidup, tidak mau maju, dan ungkapan judgemental lainnya.
Sebab setiap orang memiliki kondisi keluarga yang berbeda dan alasan tersendiri untuk memilih jalan hidup yang dilakukan.
Sebaliknya, para full time wife juga seharusnya tidak merasa paling berbakti pada keluarga karena telah mengabdi pada suami dan anak selama satu hari penuh.
Apalagi menganggap para istri yang bekerja tidak sayang keluarga, dan mendapat pahala yang lebih sedikit daripada dirinya.Â
Mari budayakan women support women!
Nah, bagaimana menurut teman-teman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H