Beberapa ciri di atas adalah yang biasa ditemukan dalam pemikiran filsafat.
Filsafat sebagai Kerangka Berpikir
Berpikir merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang. Berpikir mungkin bagian dari filsafat, tapi tidak semua orang mampu berpikir secara filosofis setiap hari. Berpikir filsafat merupakan suatu yang penting dalam memecahkan masalah yang sering dihadapi setiap harinya. Filsafat yang meupakan induk semua ilmu memiliki beberapa manfaat yang penting, salah satunya yaitu berpikir kritis, sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan menggunakan akal dengan sebaik-baiknya.
Filsafat berfungsi sampai sejauh mana filsafat bisa memenuhi harapan-harapan manusia. Karena manusia memiliki kodrat berpikir, maka cara berpikir manusia akan berubah secara waktu ke waktu. Nah, dengan adanya perubahan berpikir tersebut, manusia sudah melewati banyak perkembangan ilmu sains dan teknologi.Â
Dan dengan adanya perkembangan pesat di bidang iptek, semakin rumit pula permasalahn yang harus dihadapi oleh manusia tersebut. Karena manusia mendapatkan kekuatan besar dari dunia iptek, sehingga manusia sering mengalami kegelisahan dalam hidup dan kekosongan atau ketidakbermaknaan dalam hidup.
Dengan adanya masalah tersebut, filsafat bertugas kembali meluruskan kembali tujuan sains dan teknologi. Secara singkat, filsafat itu berfungsi untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan hidup menghadapi pengaruh-pengaruh kemajuan dan gaya hidup materialism, melepaskan kungkungan kegelisahan dan ketidakbermaknaan dalam hidup.
Berfilsafat itu berarti berpikir, tapi berpikir itu tidak berarti berfilsafat. Hal inidisebabkan oleh berfilsafat berarti berpikir artinya dengan bermakna dalam arti berpikir ituada manfaat, makna, dan tujuannya. Berfilsafat itu berarti berpikir, tapi berpikir itu tidak berarti berfilsafat. Hal ini disebabkan oleh berfilsafat berarti berpikir artinya dengan bermakna dalam arti berpikir itu ada manfaat, makna, dan tujuannya.
Cara berpikir filsafat mampu mendobrak pintu-pintu tradisi dan kebiasaan yang masih berupa mitos. Secara bersamaan juga filsafat mampu mengembangkan cara berpikir yang rasional, kritis, luas dan mendalam, teratur dan integral, metodisa dan sistematis, logis dan analitis. Ciri berfikir filsafat tersebut patutlah selalu digunakan dalam tiap kalisedang berfikir dan terlebih lagi ketika sedang menyelesaikan sebuah permasalahan.
Namun tidak hanya dengan itu, kita pun juga harus mengkontekstualisasikan dengan setiap kebenaran dalam berfikir.Â
Karena fikiran yang benar hanyalah berasal dari praktik Social manusia agar dapat memahami dan mengerti kenyataan social yang ada di sekeliling kita.Â
Pengetahuan yang sering kita dapatkan sejatinya juga berasal dari praktik social, praktiklah yang kemudian melahirkan pengetahuan dan praktiklah yang kemudian juga akan menguji apakah pengetahuan yang kita miliki adalah benar dan ilmiah. Oleh karenanya praktik menempati posisi atau kedudukan yang primer.Â