Mohon tunggu...
Fitriani Roikhatul Jannah
Fitriani Roikhatul Jannah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa aja.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat sebagai Kerangka Berpikir

23 Agustus 2022   19:42 Diperbarui: 23 Agustus 2022   19:49 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada, segala sesuatu yang menjadi masalah, segala sesuatu yang dipermasalahkan oleh filsafat.

Louis Kattsouf mengatakan bahwa lapangan kerja filsafat itu sangatlah luas, meliput segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia. Pada garis besarnya yaitu, hakikat Tuhan, hakikat alam, dan hakikat manusia.

Objek formal

Objek formal filsafat ialah usaha untuk mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalmnya, sampai ke akarnya) tentang objek material filsafat. Menurut Oemar Amin Hoesin, objek formal filsafat tidak lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek material filsafat (segala sesuatu yang ada dan mungkin ada).

Ciri-ciri Berpikir Filsafat

Filsafat sering diidentikkan dengan berpikir kritis dan mendalam, atau berpikir sampai ke akar-akarnya. Karena hal tersebut, filsafat dianggap sebagai cara berpikir radikal. Berikut adalah ciri-ciri berpikir filsafat:
Radikal, artinya berpikir sampai ke akar persoalan.

Kritis, artinya tanggap terhadap persoalan yang berkembang dan yang diketahuinya atau bahkan mendatanginya.

Konseptual atau konsepsional, artinya kontruksi pemikiran filsafat berusaha menyusun suatu bagan yang konsepsional .

Rasional, yaitu berpikir menggunakan akal.

Koheren, yaitu bahwa perenungan pemikiran filsafat berusaha untuk menyusun suatu bagan yang runtut.

Sistematis, yaitu bahwa pemikiran filsafat itu berusaha menyusun suatu gagasan konsepsional yang memadai untuk berusaha menyusun suatu gagasan konsepsional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun