3) pemilihan media dan alat bantu pembelajaran; dan
4) penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran.
d. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Evaluasi
Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melalui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu. Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Ada sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur potensi seorang individu. Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.
Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi kalangan pendidik dalam melaksanakan tugas profesionalnya, karena pendidik harus mampu memahami perubahan yang terjadi pada diri individu, baik perkembangan maupun pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik perlu memahami landasan pendidikan dari sudut psikologis. Dengan demikian, psikologi adalah salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian, keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
4. Metode-metode dalam Psikologi Pendidikan
Metode (Yunani: methodos) adalah cara atau jalan (Sobur: 2003: 42). Dalam konteks ilmiah, metode menyangkut cara kerja, yaitu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Ilmu pengetahuan psikologi secara metodis dan secara prinsipil sangat berbeda dengan ilmu pengetahuan alam (Kartono, 1981: 15). Penyebabnya adalah pada ilmu pengetahuan alam orang meneliti objeknya secara murni ilmiah dengan menggunakan hukum-hukum dan gejala-gejala penampakan yang dapat diamati dengan cermat. Sebaliknya psikologi berusaha mempelajari diri manusia bukan sebagai objek murni, tetapi meninjau manusia dalam kemanusiaannya, mempelajari manusia sebagai subjek yang aktif dan mempunyai sifat-sifat tertentu. Psikologi mempunyai banyak metode. Beberapa diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut.
Metode EksperimentalMetode ekperimental merupakan observasi atau pengamatan terhadap suatu kejadian atau gejala yang berlangsung di bawah kondisi atau syarat tertentu. Dalam psikologi, metode ini bermaksud menyelidiki pengaruh kondisi tertentu terhadap tingkah laku individu.
Metode Non Eksperimen1) Metode Observasi
Metode observasi dalam psikologi banyak dilakukan untuk mempelajari tingkah laku anak-anak, interaksi sosial, aktivitas keagamaan, peperangan, aktivitas kejahatan, dan kejadian lain yang tidak dapat dieksperimenkan. Pada hakikatnya, metode eksperimen merupakan metode observasi yang dibatasi dengan menciptakan kondisi-kondisi tertentu.