Mohon tunggu...
Fitria Kartika Tarigan
Fitria Kartika Tarigan Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Menulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akibat Tidak Mandiri

2 Juni 2024   21:13 Diperbarui: 2 Juni 2024   21:24 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu makanya kita latihan, Nak. Pelan-pelan kita belajar mandiri. Setelah mandi, minta bantuan Mama untuk memeriksa, apakah sudah bersih atau belum," jelas ibu guru.

.

Tema empat, yaitu Kewajiban dan Hakku. Sub tema dua, Kewajiban dan Hakku di Rumah. Ibu guru menuliskan tema hari ini di papan tulis.

"Baik anak Umi, sebelum kita mulai belajar, ayo kumpulkan PR-nya!"

Anak-anak membuka tas mereka dan mengeluarkan buku PR-nya. Ibu guru memang membedakan antara buku PR dan buku catatan. 

Nabila mengeluarkan semua buku yang ada di dalam tasnya. Ada buku LKS, buku gambar, dan buku Bahasa Inggris. Namun, Nabila belum menemukan buku PR-nya. Dia mulai gelisah, sambil terus memeriksa isi tasnya. Keringat dingin mulai bercucuran. 

Selama ini, Nabila selalu mengerjakan PR. Nabila juga termasuk peringkat lima besar di kelasnya. Nabila sangat malu apabila benar buku PR-nya ketinggalan di rumah. Dia mulai menangis. 

"Umi ... Nabila nangis." Teman sebangku Nabila melapor kepada ibu guru.

"Kenapa, Nabila?" Umi Aulia menghampiri gadis kecil itu.

"Umi ... kayaknya buku PR Nabila ketinggalan. Udah Nabila bongkar semua, tapi nggak ada," kata Nabila sambil menangis. "Salah Mama ini, kenapa Mama nggak masukkan buku PR Nabila." Nabila masih lanjut menangis dan menyalahkan mamanya.

"Kenapa Mama yang menyusun buku pelajaran Nabila? Harusnya Nabila yang susun sendiri, Nabila juga harus periksa kembali, apakah udah masuk semua pelajaran untuk besok." Umi Aulia menasihati Nabila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun