Mohon tunggu...
Fitra Dewi Istiqomah
Fitra Dewi Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Hobi saya melihat pemandangan alam ( traveling) dan mengamati keadaan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perempuan Memiliki Hak yang Sama dalam Berpendidikan Tinggi

5 November 2022   11:00 Diperbarui: 17 November 2022   19:23 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hakikatnya, seorang perempuan yang berpendidikan tinggi itu berbeda dengan perempuan yang lain, karena mereka memiliki wawasan yang luas akan kehidupan sehari-hari.

Orang yang berpendidikan tinggi tidak semata-mata dia harus jadi apa, tapi bagaimana dia bisa menerapkan ilmunya dikehidupan nyata.

Selanjutnya pendidikan tinggi bisa membantu perempuan untuk mendapatkan pekerjaan atau karier yang layak, itu semua tidak semata-mata ingin dipuji orang lain, tetapi sebagai wujud bakti kepada orang tua, setidaknya bisa membantu masalah perekonomian keluarga untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik lagi.

Pada dasarnya laki-laki adalah pungung keluarga, pencari nafkah bagi keluarga,  tetapi apa salahnya kalau perempuan ikut membantu perekonomian keluarga. Keluarga dibangun bersama-sama, antara laki-laki dan perempuan. Jadi perempuan juga bisa ikut andil di dalamnya, walaupun tidak sepenuhnya, setidaknya ada peran perempuan di dalamnya.

Salah satu faktor yang menghambat perempuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi khususnya di daerah pedesaan adalah masih maraknya pernikahan dini. Di indonesia angka penikahan dini sangatlah besar, kebanyakan orang setelah lulus sekolah SMA, SMK, ataupun MA akan dinikahkan entah itu di jodohkan ataupun kemauan sendiri.

Pernikahan tidaklah semudah yang kita bayangkan, apalagi diusia kita yang masih remaja, pasalnya diusia itu kita baru akan mencari jati diri kita yang sebenarnya. Ketika kita menikah diusia remaja, kita akan kehilangan banyak waktu, kesempatan dan kita juga akan dituntut untuk bisa segalanya, contoh nya mengurus rumah tangga, anak, suami, keuangan, dan sebagainya.

Kembali lagi ke perempuan memiliki hak yang sama dalam berpendidikan tinggi, di zaman sekarang perempuan juga dituntut untuk bisa segalanya, memiliki pengetahuan yang luas dan untuk mewujudkan itu semua, perempuan harus berpendidikan tinggi. Mari buktikan bahwa stigma hanya laki-laki saja yang pantas berpendidikan tinggi dan perempuan yang berpendidikan tinggi akhirnya juga akan di dapur itu salah. Perempuan juga memiliki hak yang sama dalam berpendidikan. Buktikan bahwa perempuan juga pantas, bisa berpendidikan tinggi layaknya seorang laki-laki. Jangan berfikir kedepannya kita akan jadi apa, karena semua sudah ada yang mengatur. Tugas kita hanya berusaha, berdoa, dan berserah diri ke pada Allah SWT, karena hanya Allah SWT yang mengetahui semua yang terbaik bagi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun