Pada hakikatnya memang benar bahwa perempuan akan menjadi ibu rumah tangga, tetapi peran perempuan tidak hanya itu. Perempuan adalah pendidikan pertama bagi anak-anak nya. Setidaknya seorang perempuan yang berpendidikan tinggi dapat mengajarkan ilmunya kepada anak-anaknya.
Memang menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi tidaklah mudah, banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi, contohnya lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,dan kebanyakan besar adalah faktor keterbatasan ekonomi. Tetapi jangan jadikan itu semua sebagai beban, karena sekarang banyak sekali beasiswa yang dibuka di kampus-kampus, yang memfasilitasi mahasiswa sampai wisuda.
Dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah karena Allah Maha Segalanya.
Dijelaskan dalam QS. Yasin: 82-83:
“Sesungguhnya keadaannya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia. Maka maha suci Allah yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” (QS. Yasin: 82-83).
Di era globalisasi ini, bangsa membutuhkan perempuan-perempuan yang berpendidikan tinggi, karena perempuan perperan dalam menentukan generasi penerus bangsa yang terdidik, berakhlak mulia dan berkarakter.
Pendidikan tinggi sendiri dimulai ketika kita sudah lulus SMA, SMK ataupun MA. Disitu kita akan mulai berfikir, akan kemana kita setelah lulus. Pikiran itu pasti sudah dirasakan setiap orang, ada perasaan cemas akan memilih keputusan mau kemana kita berjalan, kuliah atau sebaliknya.
Terkadang kita merasa yakin dengan pilihan kita, misalnya ingin melanjutkan kuliah, tetapi pasti banyak sekali faktor yang menggoyahkan pilihan kita, salah satunya yakni stigma bahwa hanya laki-laki saja yang pantas berpendidikan tinggi. Hal itu pasti membuat rasa percaya diri seorang perempuan menurun drastis, tidak ada semangat melanjutkan kuliah karena stigma yang sudah tersebar di sebagian masyarakat.
Ditambah stigma bahwa perempuan akhirnya hanya akan di dapur dan mengurus rumah tangga. Tapi setidaknya jadilah perempuan yang berpendidikan tinggi walaupun hanya di dapur dan mengurus rumah tangga.