Malam itu, semua perasaan bercampur aduk tak menentu. Kami saling berpisah dengan senyum di bibir dan sembap di mata.
------
Boleh kah kini aku angkat bicara, mengutarakan segala rasa selama menunggu yang kau pinta padaku?
Aku ingin kita maju, tak lagi menunggu.
***
"Hai, bro, kapan pulkam? Betah bener di rantau"
"Tahu nih kapan" jawabku sekenanya.
Rav menghela napas singkat, "Tinggal Abang doang nih yang belum pulkam," aku mengangguk meski dia tidak akan melihatnya, "gak kangen apa sama adekmu yang ganteng ini?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!