Meningkatkan kinerja dan kualitas dari DPR RI tidak hanya seorang humas saja tetapi seluruh elemen dengan membuat undang-undang yang sesuai yang diperlukan rakyat dan dapat menyelesaikan permasalahan strategis yang hadir pada bangsa Indonesia.
Dapat membangun komunikasi yang baik dan efektif pada publik dengan transparan, kredibel, dan juga aktual pada kegiatan hasil kerja DPR RI. Bisa juga selalu merespon kritik dan masukan masyarakat dengan sikap terbuka.
Humas juga dapat menjaga integritas dan moralitas dari para pekerja DPR RI dengan mencegah dan memberantas korupsi yang hadir lalu bisa menghormati kode etik serta perundang-undangan. Serta bisa membuka ruang partisipasi yang luas bagi rakyat untuk mengikuti proses perundangan-undang dan kinerja DPR RI yang dilakukan.
Itulah pembahasan mengenai bagaimana pengembalian citra DPR RI melalui sudut pandang filsafat komunikasi. Ada 3 aspek dalam filsafat komunikasi yang akan dibahas yaitu Aksiologi, Ontologi, dan Epistemologi. Â Ketiga aspek tersebut bisa membantu membentuk citra positif atau negatif karena hal tersebut tergantung pada integritas, keterbukaan, dan kesesuaian DPR RI dengan nilai-nilai masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H