Â
Pembahasan ini membahas mengenai bagaimana pengembalian citra DPR RI melalui sudut pandang filsafat komunikasi. Ada 3 aspek dalam filsafat komunikasi yang akan dibahas yaitu Aksiologi, Ontologi, dan Epistemologi yaitu sebagai berikut :
1. AksiologiÂ
Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang membahas tentang nilai-nilai atau norma-norma terkait suatu ilmu. Nilai-nilai tersebut dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti konsep adil atau tidak adil, jujur atau curang, benar atau salah, baik atau tidak baik. Semua ini melibatkan penilaian karena manusia, melalui tindakannya, berusaha mencapai atau mewujudkan nilai-nilai tersebut. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk membuat pertimbangan tentang hal-hal yang dianggap penting. Aksiologi merupakan ilmu pengetahuan yang meneliti hakikat nilai, umumnya dilihat dari perspektif filsafat.
Pendekatan aksiologis menekankan nilai-nilai moral seperti akuntabilitas, transparansi, integritas dan compassion sebagai landasannya. Anggota DPR harus menyatakan secara terbuka komitmen mereka untuk melayani masyarakat dan memberikan contoh nilai-nilai ini dalam tindakan yang dilakukan oleh mereka. DPR RI dapat secara proaktif mengeluarkan laporan mengenai pengeluaran anggaran, proses legislatif dan catatan pemungutan suara. Mendengarkan suara konstituen melalui balai kota dan survei akan membantu menyelaraskan kembali prioritas dengan kepentingan publik. Dengan menjalankan tugasnya secara transparan dan penuh kebijaksanaan serta empati, DPR RI dapat menunjukkan dirinya mewakili harapan dan impian masyarakat Indonesia. Hal ini akan membantu memulihkan kepercayaan masyarakat dan mengembalikan makna pada lembaga.
2. OntologiÂ
Ontologi adalah bidang filsafat yang mempersoalkan hakikat kebenaran segala sesuatu yang ada. Ontologi merupakan ilmu yang berdasarkan pada sesuatu yang nyata. Kaitannya dalam upaya pengembalian citra DPR RI terhadap pandangan masyarakat indonesia yakni ilmu ontologi dapat membantu dalam mengembangkan strategi untuk pemulihan citra. Dengan mengidentifikasikan akar masalah lalu menganalisis hubungan antara entitas yang berbeda, ontologi dapat membantu dalam mengidentifikasi pemangku kepentingan yang perlu dilibatkan dalam proses perbaikan dan tindakan yang perlu diambil.
Dalam upaya pengembalian citra berdasarkan ontologi DPR RI dapat melakukan transparansi kinerja serta memberikan hasil kerja yang nyata  dan membangun kembali komunikasi yang baik terhadap masyarakat sehingga publik dapat mempercayai DPR RI kembali serta dengan hal tersebut DPR RI mendapatkan kembali citra positifnya dari masyarakat Indonesia.Â
3. EpsitemologiÂ
Epistemologi merupakan salah satu termasuk dalam filsafat komunikasi, secara istilah epistemologi merupakan ilmu yang dapat mengkaji terhadap pengetahuan, metode, struktur, dan benar atau tidaknya pengetahuan tersebut hadir. Epistemologi dan upaya pengembalian citra DPR RI terhadap pandangan masyarakat indonesia dengan epistemologi  karena ia dapat membantu humas DPR RI dalam memahami dan melakukan pemikiran kritis sumber informasi yang dipengaruhi citra mereka di mata publik dan bagaimana mengembangkan strategi komunikasi yang dapat dikatakan efektif dan kredibel dalam kinerja, fungsi, dan peran . Humas DPR RI harus bisa membuat masyarakat memiliki pengetahuan secara akurat, objektif, dan kritis agar dapat bisa melihat lembaga legislatif tersebut dengan rasional dan proporsional
Ketika ontologi ia berusaha mencari ilmu secara reflektif terhadap hal yang ada, tetapi  epistemologi membahas dengan terjadinya dan kebenaran ilmu itu hadir. Epistemologi disini dapat memberikan "bagaimana ia mendapatkan upaya tersebut sebagai pengetahuan" dengan beberapa cara yaitu :