Menyimak dengan konsentrasi dan melakukan pencatatan saat menyimak, membuat peran kognitif kita lebih baik. Kita dapat menerima, memahami, mengambil keputusan, dan memproses pembelajaran tersebut dengan indera penglihatan dan pendengaran. Dalam hal ini mental kita ikut andil dalam menilai tingkat kesukaran atau kemudahan pembelajaran tersebut. Bila pembelajaran semakin sukar, maka mental kita semakin tertekan. Biasanya tekanan mental saat mengerjakan tugas dan mengerjakan ujian sangat tinggi. Tekanan mental ini berkaitan juga dengan beban kognitif saat belajar.Â
Hadirnya genAi memang banyak berpengaruh terhadap penurunan beban kognitif. Namun, perlu pemahaman etika dan regulasi denhan sikap yang bijak dalam pemanfaatannya. Kalau bisa, hindari interaksi terlalu intens dengan chatGpt saat mengerjakan tugas menulis, menggambar, dan membuat karya apapun. Gunakan cara berpikir otak secara mandiri. Hal ini juga akan membuat otak kita selalu sehat. Semakin sering kita menangkap informasi yang baik, berolahraga, bergerak, berjalan kaki, maka kita tidak akan cepat memjadi si pelupa dan mencegah penyakit memori otak seperti demensia dan alzheimer.Â
Semoga bermanfaat
Referensi tulisan
Brainfacts.org
Tulisan ini tidak menggunakan genAi.Â
Segala informasi mengenai chatGpt merupakan eksplorasi ringkasan dan risets dari pembelajaran chatgpt dari berbagai sumber baik itu buku, jurnal ilmiah, pelatihan chatgpt, dan video edukasi oleh penulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H