Setelah potensial aksi mencapai neuron presinaptik, neurotransmitter dilepas di sinaps dan diterima oleh neuron postsinaptik. Neuron-neuron otak kita saling berkomunikasi saat mempelajari sesuatu. Semakin sering dan mendalam kita mempelajari sesuatu, maka komunikasi antar neuron jauh lebih mudah, efisien, dan akurat.Â
Pada saat awal kita mulai mempelajari sesuatu, tentu bagian otak besar dan otak kecil kita akan diaktivasi yaitu bagian korteks motorik, penglihatan, dan pendengaran. Awal mula mempelajari hal baru, terdapat kesulitan karena komunikasi antar neuron masih lemah. Pembelajaran yang baru dan asing akan memudahkan kita untuk melupakannya begitu saja.
Namun, bila paparan pembelajaran tersebut dilakukan secara bertahap dan semakin lama semakin dalam, maka komunikasi neuron-neuron pada otak semakin terbiasa, lancar, dan otomatis.
Sebagai contoh, saat kita mempelajari cara membuat pakaian, awalnya kita menghadapi tantangan yang sukar. Namun, setelah lancar membuat pakaian, pada beberapa bulan kita sibuk dan tidak membuat pakaian, kemudian saat kembali membuat pakaian, kita tentu ingat bagaimana cara melakukannya dengan baik, walau sudah lama kita tidak melakukannya.
Kemahiran tidak didapat secara instan. Kemampuan menulis, memainkan alat musik, menggambar, dan sebagainya, semuanya ini dipelajari dan direkam oleh otak. Saat kita menjadi mahir dalam bidang tertentu, disanalah kita tahu bahwa mana yang tepat dan mana yang tidak. Kita dapat menilai hal-hal yang telah kita pelajari dengan lebih baik. Kita juga dapat memilah dan memutuskan konteks informasi tertentu benar atau salah.
Hadirnya GenAi membawa kemudahan dalam hidup. Efisiensi tugas dan kerja meningkat. Manfaat positif yang dapat menunjang pembelajaran kita. Namun, kita dapat menilai batas-batas penggunaannya.
Tidak hanya ChatGpt saja yang menyasar pada kemudahan tugas, genAi lain seperti typeset, open knowledged maps, scienceAI, dan sebagainya, diciptakan untuk menunjang tugas-tugas kompleks dalam penulisan ilmiah. Kehadirannya tentu dapat mengurangi lamanya waktu eksplorasi dan kelelahan kognitif saat membaca begitu banyak jurnal ilmiah. GenAI tersebut dapat meringkas puluhan jurnal dalam waktu yang cepat.
Disinilah kita manfaatkan kemudahan tersebut, namun keputusan tetap di tangan kita. Apakah kita akan tergantung pada ChatGpt dalam merangkai kalimat untuk jurnal/karya tulis kita? Tentu, bila kita terus meminta ChatGpt melakukan tugas menulis, maka semakin lama kita tidak dapat lagi berpikir dengan baik, dan justifikasi kita pun jadi blunder.
Bayangkan saja, neuron-neuron di otak akan semakin lemah karena kemampuan menulis kita telah berpindah dengan otomatisasi ChatGpt. Semakin lama, kita akan mengalami kebuntuan pikiran. Menulis 1 halaman saja bahkan sudah sulit tidak seperti sebelumnya.Â
Kognitif berkaitan dengan kemampuan kita dalam memahami, mengambil keputusan, dan memproses informasi yang terkait erat dengan cara berpikir dan kapasitas mental saat mengolah informasi yang diterima oleh sistem indera. Saat kita menyimak suatu pembelajaran baik menggunakan video edukasi, membaca buku, mendengarkan tutor/guru/mentor, disanalah proses komunikasi antar neuron di otak terjadi.Â
PenutupÂ