Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Interaksi ChatGpt terhadap Kognitif Otak

14 Desember 2024   08:30 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:35 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Https:/www.unsplash.com

OpenAi meluncurkan ChatGpt yang merupakan salah satu bagian dari pengembangan generative artificial intelligent (GenAi) dengan beragam kemampuan kompleks seperti berbahasa, penyusunan teks, membuat gambar, menyajikan grafik, memberikan informasi, dan sebagai search engine. ChatGpt hanya bertugas atau berfungsi sebagai tools pendamping dalam proses efisiensi tugas individu. 

Dunia dengan GenAi ChatGpt

ChatGpt bekerja dengan memproses informasi perintah yang disebut prompt ke dalam algoritma probabilitas yang kemudian mengeluarkan output sesuai dengan tujuan prompt yang diminta pengguna.

ChatGpt dirancang mirip dengan neuron pada otak manusia. Proses informasi yang diberikan dikomunikasikan dalam reseptor kecerdasan buatan, informasi tersebut diolah dan dimunculkan dalam berbagai bentuk probabilitas beragam, dimana setiap informasi yang dimasukan akan memunculkan output yang berbeda-beda. 

Prompt yang sama dimasukan oleh individu yang berbeda akan menghasilkan output yang berbeda. Maka, disinilah uniknya perangkat kecerdasan buatan ini. ChatGpt dibuat dengan jutaan probabilitas yang berbeda pada outputnya. Seringkali, keistimewaan ini dianggap tidak ada celah kemiripan karya tulis, gambar, data, dan jurnal ilmiah pada masing-masing individu.

Rupanya anggapan ini sangat keliru, walau ChatGpt direkayasa dengan prompt closed ended yang kompleks dan spesifik untuk tujuan outputnya, tetap saja ada celah perangkat GenAi lain mengidentifikasi bahwa output tugas tersebut bukanlah hasil pemikiran manusia. Perangkat GenAi yang mampu mendeteksi pekerjaan Ai yaitu turnitinAi, grammarlyAi, dan perangkat pendeteksi pengenalan pekerjaan AI. 

ChatGpt mampu merangkai kalimat efektif dan dapat menyamar menjadi siapa saja yang memasukan prompt. Sebagai contoh, seorang pelajar SMA mencoba menyamar menjadi ahli nuklir, maka ia merekayasa prompt ke dalam spesifikasi terkait identifikasi peran/pekerjaan utama pengguna, apa saja prestasinya, keahliannya, pengalamannya, temperatur bahasa, dan tugas prompt baru yang diinginkan pelajar tersebut. Maka ChatGpt akan menghasilkan output sesuai peran prompt yang dimasukan. Pemanfaatan GenAi yang menyimpang dan tidak beretika berdampak pada masa depan manusia. 

Siapakah sebetulnya yang benar-benar ahli di bidang tersebut? Apa jangan-jangan program nuklir yang terbentuk ternyata ulah pelajar SMA. Maka, diperlukan regulasi pemerintah untuk mengatur penggunaan GenAi dengan menambahkan kurikulum terkait GenAi ke dalam pelajaran sekolah dan universitas. Pelajar, mahasiswa, akademisi, praktisi, dan masyarakat dapat memahami aturan regulasi pemanfaatan GenAi dengan positif dan bijak. 

Proses belajar manusia dirancang pada level terbawah hingga level puncak. Pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi merupakan wadah pembentukan kemampuan berpikir kritis, mengasah karakter, pengembangan diri, dan penguatan mental. Belajar dan menggeluti ilmu mendalam pada bidangnya ditujukan untuk mencerdaskan seseorang dan menjadi ahli di bidang tersebut. Proses pembelajaran yang ditempuh secara bertahap, progresif, dan jam terbang tinggi dengan sistem pengulangan penerapan teknik yang dipelajari, akan membuat individu pakar di bidang tersebut.

Informasi output yang dihasilkan oleh ChatGpt tidak sepenuhnya benar. Banyak informasi palsu yang dikarang oleh kecerdasan ChatGpt. ChatGpt sangat lihai dalam mengarang jawaban dari prompt yang dimasukan ke dalam sistem. Rekayasa informasi dapat terjadi, dimana seolah-olah rangkaian informasi tersebut tampak akurat disertai dengan referensi. Faktanya, referensi yang dimunculkan ChatGpt sebagian besar hanyalah buah pemikiran akal-akalannya untuk menyamarkan segala bentuk jawaban prompt yang diinginkan pengguna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun