Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penurunan Kualitas Gerak Tubuh Berdampak pada Kesehatan Mental

22 Oktober 2024   09:35 Diperbarui: 22 Oktober 2024   10:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https:/ www.unsplash.com

Ketika bagian tubuh kita mengalami nyeri, maka kualitas gerak tubuh akan menurun. Sebagai contoh, saat seseorang mengalami cedera pada pergelangan kaki yang dikenal dengan keseleo (sprain ankle), maka ia akan merasakan nyeri dan kesulitan untuk berjalan. Bila ia adalah seorang penggemar olahraga lari, dimana ia rutin mengikuti even lari bersama dengan jarak tempuh 20K dan ia juga seorang karyawan swasta, maka sprain ankle yang dialaminya akan berdampak pada kualitas gerak dan aktivitasnya sehari-hari. 

Sumber gambar: https:/www.unsplash.com
Sumber gambar: https:/www.unsplash.com

Dari segi kualitas gerak ia akan mengalami kesulitan berjalan, bangun dari duduk ke berdiri, dan sulit memijakkan kaki ke lantai. Dari segi kualitas aktivitas sehari-hari, ia akan mengalami kesulitan dalam berjalan ke kamar mandi yang memperlambat aktivitas mandi/membersihkan diri, di kamar mandi ia juga akan mengalami kesulitan berdiri dengan baik saat mandi, aktivitas lain juga terganggu seperti berangkat bekerja, naik kendaraan umum, serta tidak dapat latihan berlari untuk even lari selanjutnya. 

Perjalanan hidup setiap orang selalu berbeda dan masing-masing memiliki keistimewaan. Demikian pula suatu keadaan seperti sakit dapat datang kapan saja dan tidak dapat kita kendalikan kedatangannya. Walau sakit yang muncul tidak dapat dikendalikan, kita memiliki kendali untuk menerapkan pola kebiasaan hidup sehat.  

Seseorang yang mengalami kondisi paska stroke akan mengalami lesi atau kelumpuhan sementara pada bagian tubuhnya. Bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan ini tergantung dari otak bagian mana yang mengalami penyumbatan (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah otak (hemoragik). Sebagai contoh bila bagian otak yang mengalami iskemik/hemoragik pada sisi kanan, maka tubuh sisi kiri akan mengalami kelumpuhan, dan sebaliknya. 

Seseorang paska stroke dalam kesehariannya lebih banyak memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-sehari seperti membersihkan diri, perpindahan posisi dari tidur ke duduk, duduk ke berdiri, dan ambulasi dengan bantuan kursi roda atau alat bantu jalan. Tiga bulan paska stroke, seseorang akan mengalami kekakuan pada bagian tubuh yang memgalami stroke, sehingga terdapat ciri khas postur paska stroke. Mereka mengalami kekakuan otot tungkai bawah, otot paha samping yang lemah, otot panggul lemah, otot bokong lemah, dan kekakuan pada lutut. 

Sumber gambar: slide PPT make healhth last dalam https:/www.slideplayer.com
Sumber gambar: slide PPT make healhth last dalam https:/www.slideplayer.com

Cara berjalan yang khas dengan kaki yang stroke diangkat, diayun ke samping kemudian dilempar ke depan. Posisi lengan stroke dengan siku menekuk, jari-jari tangan menggenggam, dan bahu menempel. Karena posisi bahu yang menempel, mereka rentan mengalami frozen shoulder. Frozen shoulder yaitu kekakuan seluruh sendi bahu disertai dengan ketegangan ligamen dan peradangan seluruh bagian tendon (kepala otot) pada sendi bahu sehingga bahu terasa terkunci, nyeri, dan tidak dapat digerakkan ke segala arah baik itu ke samping, ke depan, ke belalang, ke atas, dan memutar ke dalam dan ke luar. Selain itu pada bagian sayap (scapula) yang letaknya sejajar dengan mid back, juga mengalami kekakuan dan mengunci pergerakan bahu. 

Sumber gambar: https:/alleviatepainclinic.com
Sumber gambar: https:/alleviatepainclinic.com

Orang dengan paska stroke mengalami banyak keterbatasan aktivitas sehari-hari dan bekerja. Kelumpuhan yang dialami dapat bersifat sementara atau permanen, hal ini tergantung dari derajat keparahan kerusakan pada area otak yang mengalami iskemik/hemoragik. Selain itu, serangan stroke yang lebih dari 2 kali akan memperparah kondisinya, awalnya mungkin kondisi gerak tubuhnya sudah kembali normal setelah menjalani program rehabilitasi fisik, karena serangan stroke kembali ia mengalami kelumpuhan berat dan sulit untuk dilakukan rehabilitasi seperti kondisi sebelumnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan ia dapat kembali pulih dengan gerak normal, dimana kondisi ini didukung oleh usia yang muda saat serangan stroke dan menerapkan pola hidup sehat. 

Orang dengan paska stroke memerlukan dukungan dari keluarga terdekat yaitu orang-orang yang dikasihi dan dapat mengerti kondisinya, berempati, dan selalu membangkitkan semangatnya untuk pulih dari kondisi fisik yang terbatas. Keluarga, sahabat, rekan kerja, dan tetangga dapat memberikan dukungan moral padanya agar ia tidak merasa sendiri, bahwa ia dapat kembali normal seperti dulu yaitu dapat kembali bekerja dan melakukan hobi. 

Mereka yang mengalami stroke akan mengalami perasaan sedih, menolak keadaannya, menyalahkan masa lalu, dan gambaran diri yang buruk. Mereka mengalami keterbatasan gerak dan melakukan aktivitas yang dapat membuatnya merasa cemas, stres, frustasi, hingga depresi. Hal ini dipicu oleh keadaan lumpuh yang dialami, mereka memandang bahwa kondisi ini akan berlangsung selamanya/permanen, tidak dapat diobati/ bahkan banyak dokter mengatakan kondisi mereka sulit pulih, dan sebagainya. 

Hal ini sangat tidak benar, bahwa kondisi stroke dapat pulih. Kelumpuhan yang terjadi bersifat sementara. Bila otot-otot tubuh yang lumpuh diberikan stimulasi, latihan aktivasi otot, dan pembelajaran gerakan dasar seperti tidur ke duduk, duduk ke berdiri, dan koreksi berjalan. Maka ia akan segera kembali pulih. Tentu saja untuk mencapai pemulihan gerak fisik yang optimal membutuhkan bantuan fisioterapis profesional.

Maka dari itu, orang-orang di sekelilingnya harus menerima kondisinya, membantunya dengan baik, memberikan motivasi untuk selalu aktif melakukan latihan ringan yang dapat mengaktifkan otot-otot tubuhnya yang mengalami kelumpuhan. Bila ia memiliki kemauan keras untuk bangkit dan pulih dari kondisinya, maka ia pun akan kembali normal seperti dirinya yang dahulu. 

Kondisi lain dimana seseorang mengalami patah tulang, putusnya ligamen pada lutut, robeknya otot, kelainan skoliosis, penyempitan saraf tulang belakang, pengapuran lutut, dan sebagainya. Mereka dengan kondisi ini juga mengalami keterbatasan aktivitas fisik sehari-hari seperti membersihkan diri, berpindah posisi, keterbatasan dalam berjalan, bekerja, berolahraga, dan melakukan hobi. Kondisi ini berdampak pada kesehatan mentalnya. Dimana mereka mengalami berbagai perasaan yang buruk. 

Bila ia seorang ayah atau individu yang bekerja atau sebagai tulang punggung keluarga, tentu saja kondisi di atas dapat menundanya bekerja dan mengurangi penghasilannya, dan harus mengeluarkan biaya untuk berobat. Bila ia seorang atlet, ia akan mengalami penundaan partisipasi dalam kompetisi olahraga. Bila ia seorang pelajar, maka kegiatan belajarnya akan tertunda. Sejumlah kondisi ini menjadi perhatian besar dalam rehabilitasi medis. 

Mereka yang mengalami kondisi tertentu tidak hanya merasakan nyeri dan keterbatasan aktivitas fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan mentalnya. Kesehatan mental juga memengaruhi keberhasilan program rehabilitasi fisik. Bila mereka memiliki motivasi yang rendah, gambaran diri yang buruk, kurang mencintai diri sendiri, menolak keadaannya, dan menyalahkan masa lalu dan keadaan saat ini, maka memerlukan waktu yang lama untuk memulihkan kualitas gerak tubuhnya.

Berbagai kondisi keterbatasan fisik juga menghambat ekonomi. Mereka yang bekerja mengalami penundaan dalam bekerja. Tentu ini juga memengaruhi kesehatan mentalnya. Mereka harus mengeluarkan biaya untuk menjalani program rehabilitasi fisik dan biaya hidup sehari-hari. Kemudian apakah yang harus dilakukan oleh mereka yang kesulitan biaya dalam menjalankan program rehabilitasi? 

Hal utama yang dapat dilakukan yaitu dengan mendaftarkan diri dalam program BPJS kesehatan. Pemerintah kita memberikan jaminan pengobatan rehabilitasi fisik. Maka dari itu, bantuan ini dapat memulihkan kondisi fisik penderita. Program rehabilitasi fisik telah banyak membantu mereka dengan keterbatasan fisik dalam peningkatan kualitas geraknya.

Program rehabilitasi fisik mencakup segala aspek yang berhubungan dengan peningkatan kualitas gerak itu sendiri. Program rehabilitasi fisik dirancang dengan pedoman evidence based dan standar operasional prosedur (SOP) rehabilitasi fisik yang disesuaikan dengan kondisi fisik seseorang. Program ini berupa terapi latihan dan manual terapi yang dimulai pada fase 1, 2 3 hingga 4. Fase ini sesuai dengan keadaan awal dari individu yang mengalami kondisi tersebut. 

Sebagai ilustrasi, seseorang atlet dengan kondisi cedera lutut dimana ligamen pada lutut bagian depan ( ACL rupture) terputus sehingga harus dilakukan rekonstruksi penyambungan ligamen yang terputus dengan mencangkok serabut tendon otot yang diambil pada lutut belakang (tendon hamstring) atau belakang kaki (tendon achiles). Rekonstruksi dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi. Sebelum dan setelah rekonstruksi dilakukan program rehabilitasi untuk mengembalikan kualitas gerak pada atlet ini. 

Sumber gambar: https:/croydonphysio.com
Sumber gambar: https:/croydonphysio.com

Program rehabilitasi dirancang dari fase 1 yaitu menjaga aktivasi otot paha bagian depan, belakang, dan samping, aktivasi otot bokong, dan penguatan otot kaki. Pada fase 1 ini, lutut atlet akan dipasang brace lutut khusus dengan plat besi di kedua samping lutut serta terdapat pengatur sudut menekuk lutut. Setelah rekonstruksi, lutut harus dikunci pada posisi lurus dengan bantuan brace selama beberapa hari kemudian secaea perlahan diputar sudut pengunci untuk meningkatkan sudut tekukan lutut. 

Proses penguncian lutut pada posisi lurus dapat berlangsung hingga 1 minggu tergantung dari kondisi pasien itu sendiri. Secara perlahan penguncian akan dibuka, dimana lutut akan dibuat menekuk sedikit demi sedikit dengan derajat tertentu hingga lutut boleh ditekuk penuh. Proses menekuk lutut penuh setelah rekonstruksi ligamen ACL memerlukan waktu, dimana ligamen yang direkonstruksi sudah mengalami pemadatan dan lebih kuat mengikat sendi lutut depan. 

Sumber gambar:https:/www.springer.com
Sumber gambar:https:/www.springer.com

Selanjutnya, fase 2 hingga 3 dirancang untuk mengembalikan kekuatan otot dan melatih aktivitas dasar seperti cara berdiri. Proses ini bisa berlangsung hingga 2 bulan. Pada fase 4 dimana brace sudah bisa dibuka dan pasien akan mendapatkan latihan2 intensif seperti latihan penguatan otot, daya tahan otot, dan latihan proprioseptif. Fase 5 hingga 6 persiapan atlet untuk kembali berolahraga. Program latihan akan ditingkatkan yang melihatkan kelincahan gerak dan daya ledak otot. 

Setiap fase memiliki waktunya. Adapun keberhasilan program ini tergantung dari kedisiplinan atlet tersebut. Selain itu, keberhasilan program rehabilitasi fisik pada kondisi tertentu juga dipengaruhi oleh kesehatan mental pasien/klien. Bila mereka mampu optimis dan positif untuk kembali pulih dari kondisinya, maka program ini akan berjalan dengan optimal sesuai dengan rancangan program rehabilitasi. 

Dukungan segala pihak memberikan kebaikan bagi penderita kondisi spesifik ini. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah, bahwa Anda dapat pulih dan kembali seperti sedia kala. Kualitas gerak tubuh Anda akan meningkat seiring dengan aktivitas bekerja, berolahraga, dan melakukan hobi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun