Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengapa Banyak Orang Takut Memiliki Anak pada Masa Kini?

11 September 2024   16:15 Diperbarui: 12 September 2024   11:47 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau masih kecil, anak-anak tersebut dapat melakukan kegiatan ringan seperti mengangkat kayu-kayu kecil, memungut buah atau sayuran yang terjatuh, dan menepikan rumput yang sudah ditebas. 

Sumber: unsplash.com
Sumber: unsplash.com

Anak yang lahir dari keluarga dengan ekonomi sulit, sebagian besar ikut berjuang bersama orang tuanya untuk mempertahankan hidup. Bagi mereka terus berjuang dan berusaha keras dapat mengubah nasib anak-anak mereka di masa depan.

Oleh karena itu orang tua jaman dahulu yang melatih anaknya untuk hidup mandiri dan berjuang cenderung memupuk mental anak yang kuat dan sabar dalam menjalani kehidupan.

Setiap anak yang lahir memiliki rejeki hidupnya sendiri. Setiap anak pantas mendapatkan cinta dari orang tua dan orang di sekelilingnya.

Seorang anak yang lahir, ia bagaikan selembar kertas putih. Walau ini pepatah yang klise, namun ini sungguh benar adanya. Bila seorang anak diperlakukan dengan baik sejak ia dilahirkan, ia akan menjadi berlian bagi masa depan dirinya, keluarganya, dan orang di sekelilingnya.

Sebaliknya, jika ia dibesarkan dengan amarah dan kekerasan, maka ia akan menjadi pisau bagi masa depannya, keluarganya, dan bagi hidup orang lain. 

Orang tua jaman dahulu memang banyak yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya, namun anak-anak tersebut banyak yang memiliki kecerdasan tinggi.

Anak cerdas dengan keadaan keluarga sulit, biasanya akan berjuang untuk hidup lebih baik dengan terus belajar hingga dapat terus bersekolah dengan bantuan beasiswa.

Mereka tidak menyerah pada keadaan, hanya pendidikanlah yang dapat mengubah nasib hidup. Mereka berpendidikan tinggi dan menjadi cendekiawan di masa depan. 

Selain itu, banyak juga anak yang cerdas dalam berwirausaha sederhana meniru kegiatan orang dewasa di sekitarnya, sehingga mereka terus berlatih dan melakukan trial and error sampai bisnisnya besar di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun