Membuka diri terhadap pasangan sejak awal membangun hubungan dan mendapatkan penanganan sejak dini dapat membentuk kerja sama dan dukungan yang baik dari pasangan. Hal ini dapat membantu menghindari tindak kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, jika pasangan sudah memiliki anak, anak dapat dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dan membentuk mental dan kepribadian anak yang penuh kasih sayang dan membentuk lingkungan yang positif. Â
Menikah pada usia yang lebih tua yaitu di atas 40 tahun tentu saja memiliki dampak positif dari segi kesehatan finansial dan mental. Pasangan yang sudah matang dalam ekonomi dan mental lebih mampu menjalankan kehidupan rumah tangga dengan minim konflik dan perselingkuhan dikarenakan mereka memiliki kemampuan manajemen konflik yang lebih baik, dibandingan pasangan yang lebih muda.Â
Hal ini sejalan dengan banyaknya penelitian yang mengungkapkan bahwa, perselingkuhan dan konflik rumah tangga yang terjadi pada pasangan yang menikah muda dipicu oleh kurangnya kemampuan untuk mengendalikan dan menempatkan diri sebagai individu yang telah berumah tangga.Â
Pasangan muda banyak yang terjerat hubungan sosial dengan rekan kerja yang mendalam sehingga timbul perselingkuhan. Sebetulnya, hal ini kembali lagi pada kematangan mental dari individu itu sendiri, bila ia mampu menempatkan diri dan berpikiran dewasa tentu saja jauh dari perselingkuhan dan konflik rumah tangga. Pasangan dengan usia yang lebih matang berpikir jauh lebih dewasa dan mampu bekerja sama dengan baik dalam kehidupan rumah tangga.Â
Mereka merupakan pasangan dewasa yang dapat berdiskusi, memahami satu sama lain, dan dapat menerima karakter pasangannya dengan baik. Dimana untuk bersatu dengan seseorang dalam kehidupan pernikahan, tentunya harus menyatukan perbedaan kepribadian dan gaya hidup antar dua orang yang berbeda. Bagaimanapun, sesuatu yang berbeda akan menghadirkan banyak konflik dan rasa tidak nyaman, hal ini kembali pada kemampuan antar pasangan untuk manajemen konflik dengan baik. Â
Pernikahan Usia di Atas 40 Tahun
Pernikahan pada dua individu di atas 40 tahun pada zaman modern ini menjadi hal yang menarik. Dimana, sebagai dua orang dewasa dengan kematangan finansial dan mental yang lebih baik akan jauh lebih memahami komitmen dalam berumah tangga. Mereka merasa penuh dan jauh lebih stabil menghadapi kehidupan dalam berumah tangga.Â
Bahkan membesarkan anak pada pernikahan yang matang jauh lebih baik. Seperti yang telah kita ketahui bahwa biaya membesarkan anak tidaklah sedikit. Apalagi anak yang dibesarkan di perkotaan besar, tentu saja sebagai orang tua sudah harus mampu menyiapkan dana kelahiran hingga biaya pendidikannya. Namun, seperti yang telah dibahas di awal, menikah pada usia tua selain memberikan berbagai dampak positif yang telah disebutkan, pria dan wanita yang menikah di atas 40 tahun secara biologis memiliki faktor risiko buruk. Â
Tidak ada usia yang pasti untuk kapan usia yang ideal seorang wanita memiliki anak, selama organ reproduksi seseorang masih sehat, usia kapan pun dapat memiliki anak.Â
Selain itu seorang wanita yang mempertimbangkan untuk menikah dan memiliki anak pada usia sangat muda tentu terabaikan dari sisi pendidikan dan karir. Terutama mereka yang menikah pada usia remaja dan sangat muda antara 15 tahun hingga 20 tahun. Memiliki anak pada usia muda memberikan keuntungan dimana orang tua yang membesarkan anak tersebut memiliki waktu dan tumbuh bersama anak dengan jarak usia yang terpaut tidak begitu jauh.Â