1. Secara teoritis
Ciri pertama adalah bahwa sosiologi selalu berusaha menyusun abstrak berupa kesimpulan tentang hubungan sebab-akibat dari berbagai fenomena sosial yang dikaji berdasarkan hasil pengamatan empiris.
 2. Empiris
Sosiologi, ilmu yang didasarkan pada realitas sosial yang benar-benar terjadi di lapangan (masyarakat) dan bukan spekulasi.
3. Tidak etis
Bukan tugas sosiologi untuk menentukan apa yang baik dan apa yang buruk tentang suatu masalah. Ilmu yang satu ini berfokus untuk memberikan penjelasan logis atas fenomena tertentu.
 4. Kumulatif
Kapasitas kumulatif berarti bahwa argumen tentang fenomena tertentu dalam sosiologi harus didasarkan pada kumpulan beberapa teori yang sudah ada.
Selain keempat ciri di atas, sosiologi juga memiliki teori yang berbeda dengan teori sosial lainnya. Teori sosiologi memahami masyarakat tanpa berfokus pada konsep baik atau benar. sementara teori sosial lainnya berfokus pada komentar yang lebih komunal; dorongan untuk politik.
 Teori sosial juga merupakan seperangkat paradigma, hipotesis, argumen atau gagasan yang digunakan untuk menganalisis fenomena sosial. Jadi ketika membandingkan kedua teori tersebut, terlihat jelas bahwa teori sosial tidak terlalu memperhatikan sisi-sisinya.
Sangat menarik bukan mempelajari sosiologi? maka dari itu teman teman sekalian diharapkan memahami apa itu sosiologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H