Mohon tunggu...
firyal malihah
firyal malihah Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswi Universitas Pembangunan Jaya

saya suka bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resah Tertinggal Tren, Mungkinkah itu FoMO?

14 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 14 Desember 2022   14:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sering takut atau resah saat jauh dari medsos walau hanya beberapa menit? Jika iya, hati-hati mengalami FoMO

Ada seorang teman yang sangat aktif di Instagram, malam ini ia baru saja mem-posting makanan yang sedang viral. Setiap ada makanan yang lagi viral atau apa pun yang lagi viral, ia pasti selalu mengikuti tren itu, lalu ia kirim di akun instagramnya. Lalu pada suatu hari, ia habis melihat postingan saudaranya yang habis me-review salah satu tempat estetik di reels instagramnya. Ia merasa, " Hah gila ini, tempat yang viral itu bagus banget ternyata. Biar ga ketinggalan update aku harus kesana deh kayaknya. Ia tidak mau tertinggal tren sedikit pun. Ini biasa terjadi karena kita menggunakan media sosial secara berlebihan.

Media Sosial Mengubah Cara Berkomunikasi

Akhir-akhir ini media sosial telah mengubah cara kita semua dalam berkomunikasi. Komunikasi bisa dilakukan secara virtual. Komunikasi virtual itu tidak terbatas tempat dan waktu, bisa dilakukan secara terus-menerus. Di mana komunikasi virtual ini sangat berbeda dibandingkan dengan komunikasi langsung. Kalau komunikasi langsung di batasi oleh waktu, saat kita berpisah komunikasinya juga akan selesai dan ketika berkomunikasi langsung kita harus menunggu orangnya ada di depan kita secara riil tanpa perantara media sosial.

 Generasi milenial saat ini tidak hanya menghabiskan waktu untuk mencari tahu berita yang mereka butuhkan, namun tanpa sadar mereka menggunakannya untuk mengikuti kehidupan dan kegiatan orang lain, di mana seolah-olah mereka harus tahu setiap apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya karena media sosial memudahkan individu untuk terus up to date terhadap semua berita baru, apa saja yang telah mereka lewatkan dan memastikan bahwa mereka tidak tertinggal.

Apa Itu FoMO?

Menurut Przybylski dkk (2013), Fear of Missing Out (FoMO) adalah kecemasan yang dialami individu ketika orang lain mengalami pengalaman berharga, sementara individu tersebut tidak mengalaminya. FoMO ditandai dengan adanya keinginan untuk terus berhubungan dengan apa yang orang lain lakukan. FoMO juga merugikan pengguna media sosial terkait kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan merasa tidak aman.

FoMO biasanya terjadi ketika seorang merasa terlewatkan tren dan informasi terbaru yang seharusnya diketahui lebih dahulu olehnya. Pemicu FoMO sendiri bisa dari  postingan dan update orang lain di media sosial.

Ciri-ciri FoMO

Biasanya ciri-ciri orang yang FoMO itu seperti tidak bisa lepas dari handphone, lebih suka dengan kehidupan di media sosial, dan membandingkan diri dengan orang lain. Orang-orang yang mengalaminya kerap merasakan ketakutan akan dicap ketinggalan zaman atau tidak gaul. Contohnya seperti, pernah gak nggak sih, lagi rebahan dan liat postingan teman yang lagi liburan ke Lombok rame-rame? Terus kamu mengkhayal, "coba aja kalau gue ada di sana, pasti seru banget. Ah, sayang, gue gapunya banyak uang kaya mereka". Nah, itu merupakan ciri-ciri orang FoMo. Selain itu, ciri-ciri FoMo sebagai berikut :

* Menghabiskan Banyak Waktu Bermain Gawai

* Lebih Mementingkan Sosial Media Daripada Kehidupan Nyata

* Haus Akan Gosip Terbaru dan Informasi Mengenai Kehidupan Orang Lain

* Tidak Keberatan Untuk Berkata 'ya' atau "tidak"

* Selalu Ingin Tahu Berita Terkini

Jika dibiarkan begitu saja, FoMO dapat memberikan efek negatif yang lebih parah seperti halnya gangguan kejiwaan.

Bagaimana Agar Terhindar dari FoMO?

Simak Tips berikut untuk terhindar dari FoMO:

1. Batasi Konsumsi Media Sosial Yang Berlebihan

karena kita sering sebermain sosial media, makin bisa kemungkinannya kita keracunan atas apa yang kita lihat. Dengan membatasi penggunaan sosial media, kamu tidak perlu lagi melihat hal-hal yang kurang penting. Kamu bisa mulai belajar fokus dan memperhatikan lingkungan sekelilingmu saja.

2. Hargai Diri Sendiri

Fear of Missing Out lebih cenderung memiliki banyak efek negative pada diri sendiri. Maka itu kita harus menghargai diri kita sendiri dengan apa pun yang terjadi pada diri kita

3. Banyak Bersukur dan Selalu Berpikir Positif

Belajarlah untuk selalu bersyukur terhadap yang kita punya dan berpikirlah selalu positif. Menumbuhkan rasa syukur memungkinkan kita untuk lebih menghargai apa yang kita miliki.

4. Kamu Tidak Harus Punya Segalanya

Tanamkan pada diri kita masing-masing bahwa kita tidak harus punya segalanya. Tidak harus memenuhi segala keinginan yang terlintas di pikiran.

FoMO bukanlah  penyakit yang membahayakan, tetapi orang yang mengalami FoMO akan merasakan gangguan psikologis seperti kecemasan dan merasa tidak aman pada diri sendiri. Salah satu penyebab FoMO ialah bermain media sosial yang berlebihan sehingga timbul rasa tidak ingin ketinggalan tren atau merasa tidak gaul. Mari kita selalu bersyukur terhadap yang kita punya, agar kita terhindar dari FoMO.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun