Solusi : Meningkatkan kesadaran diri melalui refleksi dan umpan balik dari orang lain dapat membantu individu memahami dampak tindakan mereka dan mendorong komunikasi yang lebih empatik.
4. Kurangnya kemampuan mendengarkan aktif.
Mendengar merupakan salah satu syarat utama dalam mengembangkan empati saat berkomunikasi. Namun, masih banyak orang yang tidak menyadari dan lebih berfokus dengan apa yang mereka katakan dari pada mendengarkan apa yang orang lain katakan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak dihargai dan akan menjadi penghambat pembangunan empati.
Solusi : kita bisa lebih fokus dalam mendengarkan perkataan lawan bicara kita, menjaga kontak mata, serta menunjukan minat tentang apa yang lawan bicara kita katakan.
5. Faktor stres dan masalah pribadi.
Stres dan masalah pribadi yang belum terselesaikan juga dapat menjadi hambatan besar untuk meningkatkan empati. Saat seseorang sedang memiliki masalah, orang tersebut cenderung tidak peduli dengan orang lain serta akan mudah tersinggung. Hal ini akan membuat mereka sulit untuk peka terhadap perasaan orang lain dan lebih berfokus dengan dirinya sendiri.
Solusi : Mengelola stres dan emosi pribadi adalah bagian penting dari pengembangan empati. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan berlatih teknik manajemen stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas fisik.
6. Empati terbatas dalam komunikasi digital
Emosional penting sering kali hilang saat berkomunikasi secara digital, seperti melalui pesan teks, email, atau media sosial. Beberapa penyebab masalah ini adalah saat berkomunikasi melalui teks atau media sosial, nuansa emosional yang penting sering dihilangkan, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.
 Solusi: Penggunaan emoji dan gaya penulisan dalam komunikasi digital, lebih mudah menyampaikan emosi dengan emoji atau gaya penulisan, mengacu pada permasalahan, jangan ragu untuk menanyakan permasalahan jika ada yang tidak jelas dalam komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman.
7. Keterbatasan waktu dan fokus pada Komunikasi