Bagi penulis, di era kontemporer ini, poin blitzkrieg yang mengatakan bahwa ’we should relied on moving faster than your enemy’sangat dibutuhkan. Pelajaran yang didapatkan adalah blitzkrieg akan benar-benar efektif dan semakin canggih, ketika pengguna strategi bisa mengombinasikannya dengan kemajuan teknologi (peleburan high-tech junk) dan pola machine warfare yang di dapat di era kontemporer ini.
Â
Referensi
Cowley, Robert. 1996. Blitzkrieg [Online] Tersedia dalam: Â https://www.history.com/topics/world-war-ii/blitzkrieg (diakses pada 20 Mei 2022)
Culpepper, Frances. 1997. Saddam Hussein’s Decision to Invade Kuwait: Where Was Plan B. Washington DC: National Defense University Press
Daily Mail. 2003. ‘Shock and Awe’ unleashed on Iraq [Online] Tersedia dalam: https://www.dailymail.co.uk/news/article-173081/Shock-awe-unleashed-Iraq.html (diakses pada 20 Mei 2022)
Grammas, George N.  1991. ‘Multilateral Responses to the Iraqi Invasion of Kuwait: Economic Sanctions and Emerging Proliferation Controls’, dalam Maryland Journal of International Law, Vol.15, Issue 1.
Paret, Peter (ed). 1986. Makers of Modern Strategy from Machiavelli to the Nuclear Age. New Jersey: Princeton University Press
Ullman, Dr Harlan. 2003. ‘War in Iraq’, dalam The RUSI Journal, 148:3, pp. 10-14
US Departement of the Air Force. 1991. White Paper: Pentagon’s Air Force Performance in Operation Desert Storm. Washington DC
US History. t.t. Operation Desert Storm [Online] Tersedia dalam: http://www.ushistory.org/Us/60a.asp (diakses pada 20 Mei 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H