Selain itu, momentum yang juga menarik, dan menurut penulis dapat menunjukkan kontinuitas serangan AS terhadap Irak terjadi lagi pada tahun 2003, di mana Irak lagi-lagi tidak mematuhi peraturan PBB yang tertuang dalam UNSCR 1441. Resolusi 1441 berisikan utusan agar Irak menghentikan upaya pengembangan senjata pemusnah masal (WMD), pembelian persenjataan ilegal, bahkan juga menyakiti Kuwait lagi.Â
Singkatnya, pada 19 Maret 2003, Presiden Bush Junior mendeklarasikan bahwa AS akan menginvasi Kuwait. Singkatnya, dua hari pasca deklarasi media tersebut, AS membombardir Irak dan fase awal ini benar-benar membuat Kuwait terkejut. Baghdad yang ditargetkan akan dilumpuhkan dalam waktu beberapa jam saja ternyata juga berdampak pada beberapa kota lain di Kuwait, seperti Mosul dan Kirkuk. Serangan yang dilakukan AS ini kemudian dikenal dengan 2003 Invansion of Iraq atau fase inisiasi dari Operation Iraqi Freedom (Ullman 2003).
Untuk mempermudah pembaca, penulis membuat tabel yang dapat menunjukkan sejauh mana kekuatan yang diberikan oleh AS dan Irak, lalu penulis juga memberi batasan waktu periode perang pada fase tertentu (akan penulis sampaikan argumen di paragraf selanjutnya). Tidak hanya itu, penulis juga mengolah data seberapa banyak kasualitas yang ditimbulkan dari tiap-tiap perang tersebut. Berikut adalah tabel penulis:
Periode Perang
KekuatanÂ
Kasualitas
Perang Teluk I*
(Gulf War Air Campaign)
17 Januari 1991 – 23 Februari 1991
AS: 309.000 personel, 2.250 pesawat tempur
AS: 46 terbunuh, 75 pesawat rusak