Mohon tunggu...
Nina F. Razad
Nina F. Razad Mohon Tunggu... Editor/Jurnalis -

Lahir di Jakarta, besar di Bandung dan jatuh cinta pada Kota Daeng, Makassar. Jebolan ESP Unpad yang "nyasar" menjadi Jurnalis Investigasi & Hukrim untuk Harian Jakarta. Kini bertugas sebagai Editor Website P2KKP (d/h PNPM Mandiri Perkotaan). Tergabung dlm komunitas Rose Heart Writers (RHW), melahirkan buku Kumpulan Cerita Hukum (Cerkum) Good Lawyer (2009) dan Good Lawyer S.2 (2010).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Agni dan Agni (Bag.2)

13 Agustus 2012   02:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:52 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa nggak mungkin?"

"Ya nggak mungkin aja. Gue udah ketuaan untuk dikecengin orang," Agni menghabiskan tawanya di ujung bibir.

"Elo ngga tua kali, Ni. Baru 27 kan loe? Masih cakep kok. Cakep!" jemari Diana membentuk gestur kotak, seakan sedang membidik foto. Agni tergelak sambil mencoba menepis tangan sahabatnya itu.

"By the way, anyway, busway, gue kok mendadak keingetan kawan lama gue ya.." lanjut Agni, setelah derai tawanya usai.

"Kawan lama loe? Kawan apa kawan?" Diana menyelidik.

"Kawan kok," Agni nyengir ceria. "Ya, dulu gue pernah suka juga sih sama dia," ia melanjutkan.

"Trus kalian jadian?"

"Boro-boro lah. Kita waktu itu masih bocah. Gue dan dia sama-sama masih SD-SMP kali tuh, Dien," Agni tergelak.

"Eh, jangan salah, anak SD dan SMP zaman sekarang udah banyak yang jadian dan pacar-pacaran lho," Diana membantah.

"Yee itu kan sekarang. Dulu, di zaman kita, mana ada anak SD yang begitu? Paling suka-sukaan aja, ngga sampe jadian apalagi pacaran. Waktu SMP aja gue ngga pake pacar-pacaran tuh," Agni manyun.

"Loe dulu jelek kali ya?" Diana terbahak. Agni ikut terbahak, "Sialan loe.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun