1. Pembelajaran Intrakurikuler
Dalam pembelajaran ini dilakukan secara terdiferensiasi yang membuat peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan juga untuk menguatkan kompetensi.
2. Pembelajaran Kokurikuler
Pembelajaran ini berupa projek penguatan Profil Pelajar Pnacsila, yang berorientasi pada pengembangan karakter dan juga kompetensi umum.
3. Pembelajaran Ekstrakurikuler
Merupakan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.
Pentingnya Peranan Orang Tua dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Pada dasarnya esensi "Kurikulum Merdeka" dengan mengacu pada laman kemdikbud.go.id adalah menciptakan ruang bagi setiap individu untuk tumbuh dan juga berkembang sesuai fitrah keunikannya masing-masing.
Dengan melihat esensi Kurikulum Merdeka tersebut, maka Kurikulum Merdeka hanya akan tercapai tujuannya bila terdapat kolaborasi antara sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, orang tua dan anak sebagai peserta didik.
Perubahan pola pikir atau mindset dalam mendidik anak ini diterjemahkan dalam Kurikulum Merdeka, dalam Konsep P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang tentunya akan mendorong terjadinya kolaborasi dan gotong royong antara pihak sekolah dan orang tua.
Disinilah mulai banyak orang tua yang menyadari bahwa proses pembelajaran pada anak tidak hanya diserahkan pada sekolah saja, namun peran aktif orang tua dalam tumbuh kembang anak dalam proses pendidikan juga sangat berpengaruh.
Dengan Kurikulum Merdeka melalui P5-nya, murid diberikan pembelajaran aktif terkait isu penting yang melanda saat ini, seperti tentang kewirausahaan atau entrepereneur, teknologi, kesehatan mental, budaya, antiradikalisme, dan juga kehidupan demokrasi sehingga para murid tahu dan paham tentang adanya isu-isu tersebut.