Maka agar efek sahur tidak lekas hilang, maka waktu sahur sebaiknya diakhirkan menjelang imsak dan bukan pada malam hari sebelum tidur.
2. Tetap aktif selama menjalankan puasa.
Bila saat puasa, kemudian produktivitas kerja malah mengalami penurunan, tentu ada yang salah dengan puasanya. Bahkan Nabi Muhammad pun mengjarkan untuk lebih giat beribadah  di bulan suci Ramadan ini.
3. Jangan lupakan olahraga.
Meskipun tidak makan pada siang hari tidak berarti punya alasan untuk meninggalkan aktivitas fisik, maka agar tidak berisiko mengalami dehidrasi  atau hipoglikemia sangat dianjurkan berolahraga sekitar 1,5 sampai 2 jam menjelang berbuka dan bukan pada pagi atau siang hari.
Untuk l yang dilakukan tidak perlu latihan fisik yang berat, cukup hanya joging ringan atau bisa dengan jalan kali. Dengan tetap melakukan olahraga, maka sirkulasi darah akan menjadi lebih lancar, dan mata tidak mudah mengantuk.
Dan shalat tarawih bisa dianggap sebaga aktivitas fisik ringan, bahkan Shahid Athar menghitung kalorimeter  shalat tarawih yang bisa membakar sekitar 200 kalori.
4. Segeralah berbuka.
Untuk memperoleh energi, maka bisa memilih berbuka yang mengandung karbohidrat sederhana, misalnya teh manis, kurma, atau kolak.
5. Makanlah secara bertahap.
Pada tahap ini, Anda bisa makan secara bertahap, jadi bukan sekaligus dalam jumlah sa. Setelah pembuka tadi, sangat tidak disarankan langsung makan nasi, dengan tujuan agar memberi kesempatan organ cerna agar tidak terkejut.