Puasa Ramadan, Pahala Dapat, Tubuh Pun Sehat - Bulan Ramadan adalah bulan barokah, bulan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia. Di bulan yang penuh berkah ini, maka diwajibkan berpuasa Ramadan selama satu bulan penuh.
Yang menarik, puasa di bulan Ramadan tidak hanya memiliki nilai ibadah, namun bila dilakukan dengan benar, ibadah yang dilakukan tahunan ini bisa menyehatkan badan, tetapi bila ibadah puasa ini dilakukan sembarangan, malah hanya sekedar perubahan jam makan saja.
Puasa Ramadan Menyehatkan Tubuh
Sudah banyak hadist dan juga referensi yang menyatakan bahwa puasa Ramadan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dan karena referensi itu juga dikuatkan dengan alasan ilmiah, maka sudah seharusnya tidak ada keraguan lagi untuk melakukan ibadah puasa, khususnya umat Islam yang memiliki kewajiban untuk melakukan puasa di bulan Ramadan ini.
Terdapat banyak manfaat melakukan puasa Ramadan, sebagaimana dikutip dari catatan dr. Titi Sekarindah, MS, Sp.GK, seorang ahli gizi klinis pada Rumah Sakit Pertamina, Jakarta, antara lain:
1. Memberikan kesempatan pada organ cerna untuk beristirahat sejenak.
Tentu saja Anda yang hobi makan dan ngemil, organ cerna ini umumnya bekerja keras, kecuali saat tidur, organ ini beristirahat. Dengan berpuasa, maka organ cerna ini akan mendapat istirahat sekitar 12 sampai 14 jam tiap harinya selama satu bulan.
2. Dengan berpuasa, akan mengaktifkan mekanisme kontrol gula darah.
Pada siang hari, maka kadar gula darah akan mengalami penurunan, karena tidak adanya pasokan dari makanan. Namun, kondisi ini tidak berbahaya, karena tubuh sudah dilengkapi dengan mekanisme kontrol.
Saat kadar gula mengalami penurunan, tubuh akan membongkar lumbung glikogen yang ada hati yang kemudian dilepas dalam darah sebagai glukosa.
Berpuasa akan mengaktifkan kontrol gula, sehingga risiko terserang penyakit diabetes melitus bisa berkurang.
3. Puasa Ramadan bisa menurukan berat badan.
Manfaat ini tentu saja penting bagi mereka yang memiliki masalah kegemukan. Pada saat makan, kelebihan gula akan disimpan oleh liver dalam bentuk glikogen. Apabila kapasitasnya sudah melebihi, maka glukosa akan diubah menjadi lemak yang selanjunya disimpan, terutama di bawah jaringan kulit.
Jika cadangan glikogen sudah menipis, maka tubuh akan menggunakan timbunan lemak sebagai sumber energi. Dan tentu saja, timbunan lemak akan berkurang, berat badan turun, sehingga risiko terhadap penyakit karena kegemukan akan mengalami penurunan.
Itulah sebabnya, bila puasa dilakukan dengan benar, maka ibadah yang dilakukan satu tahun sekali ini bisa mengurangi risiko terhadap tingginya kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida.
Keajaiban puasa Ramadan ini juga dibuktikan oleh Shahid Athar, seorang clinical associate professor dari Indiana University School of Medicine, Indianapolis, Amerika Serikat, yang memiliki kebiasaan menarik, yaitu pada setiap menjelang puasa dan saat akhir puasa Ramadan, Athar kemudian melakukan tes kimia darah, dan ternyata kadar glukosa, kolesterol dan trigliserida menunjukkan perbaikan pada akhir bulan Ramadan.
Bulan Ramadan Bukanlah Bulan Makan Besar
Dari apa yang disampaikan dr. Titi  Sekarindah dan Shahid Athar, maka manfaat puasa terbaik akan didapatkan bila puasa Ramadan tersebut dilaksanakn secara benar sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
Puasa Ramadan tidak hanya menahan lapar dan dahaga pada siang hari, namun puasa merupakan sebuah pengendalian diri secara utuh.
Selama ini banyak yang salah mengartikan puasa, sehingga puasa Ramadan yang kita lakukan sering hanya merubah jam makan saja. Sering kita lihat meja makan saat berbuka puasa yang dipenuhi dengan makanan yang sebelumnya tidak ada, dan bahkan di bulan Ramadan menjadi makan lebih banyak dari biasanya.
Tentu agar mendapatkan manfaat puasa secara optimal, maka kita harus mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, antara lain:
1. Lakukan sahur.
Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa, "Bersahurlah, karena di dalam sahur terdapat berkah."
Maka agar efek sahur tidak lekas hilang, maka waktu sahur sebaiknya diakhirkan menjelang imsak dan bukan pada malam hari sebelum tidur.
2. Tetap aktif selama menjalankan puasa.
Bila saat puasa, kemudian produktivitas kerja malah mengalami penurunan, tentu ada yang salah dengan puasanya. Bahkan Nabi Muhammad pun mengjarkan untuk lebih giat beribadah  di bulan suci Ramadan ini.
3. Jangan lupakan olahraga.
Meskipun tidak makan pada siang hari tidak berarti punya alasan untuk meninggalkan aktivitas fisik, maka agar tidak berisiko mengalami dehidrasi  atau hipoglikemia sangat dianjurkan berolahraga sekitar 1,5 sampai 2 jam menjelang berbuka dan bukan pada pagi atau siang hari.
Untuk l yang dilakukan tidak perlu latihan fisik yang berat, cukup hanya joging ringan atau bisa dengan jalan kali. Dengan tetap melakukan olahraga, maka sirkulasi darah akan menjadi lebih lancar, dan mata tidak mudah mengantuk.
Dan shalat tarawih bisa dianggap sebaga aktivitas fisik ringan, bahkan Shahid Athar menghitung kalorimeter  shalat tarawih yang bisa membakar sekitar 200 kalori.
4. Segeralah berbuka.
Untuk memperoleh energi, maka bisa memilih berbuka yang mengandung karbohidrat sederhana, misalnya teh manis, kurma, atau kolak.
5. Makanlah secara bertahap.
Pada tahap ini, Anda bisa makan secara bertahap, jadi bukan sekaligus dalam jumlah sa. Setelah pembuka tadi, sangat tidak disarankan langsung makan nasi, dengan tujuan agar memberi kesempatan organ cerna agar tidak terkejut.
6. Minumlah cukup air untuk mencegah dehidrasi.
Sama halnya dengan makan, maka minum pun harus dilakukan secara teratur dan seimbang. Anda bisa mengaturnya dengan minum tiga gelas saat sahur dan lima gelas saat berbuka.
Itu dia sedikit catatan dan tips puasa Ramadan. Semoga tulisan kali ini dengan judul "Puasa Ramadan, Pahala Dapat, Tubuh Pun Sehat" ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H