"Maksudnya?" Andre menajamkan pendengaran dan matanya mendelik tanpa berkedip.
"Ia tahu kau selalu ingin bunuh diri. Terakhir kali, kau ingin menabrakkan diri, kan? Ya, istrimu ada di sana, mendorongmu. Lalu, cobalah sedikit lebih peka terhadap harum kembang kantil. Ketika kau hendak melakukan hal-hal bodoh itu, ingatlah. Istrimu selalu mengawasimu. Ia tak ingin kau terluka. Ia ingin melihatmu bahagia meski tanpanya."
Andre berjalan terhuyung menyusuri jalanan hampa selepas keramaian pasar malam yang rasanya hambar. Ia tak tahu ke mana arah tujuan dengan air mata yang bercucuran di pipinya itu.
"Ada yang ingin kau sampaikan?" tanya lelaki tua itu sebelum waktunya habis.
Andre menggeleng dan bangkit meninggalkan tenda itu. Pelanggan yang lain segera berdesakan memadati antrean. Tanpa ditanya pun, istrinya pasti tahu bahwa selamanya ia tetap rindu.[]
Tanggamus, 05 July 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H