Mohon tunggu...
Firman Ario
Firman Ario Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UNPAB

Dosen di Universitas Pembangunan Panca Budi, mengajar mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dan Pemasaran, saat ini sedang melaksanakan riset megenai Pekerja Informal di Kota Medan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengelolah Konflik di Desa Nogo Rejo Melalui Program MBKM

29 Juli 2024   18:11 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:58 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Plakat dan Booklet Desa Kepada Kepala Desa Nogo Rejo dari Peserta MBKM KKNT Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Medan, 29 Juli 2024 – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas dan aplikatif. Mahasiswa Manajemen Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan telah mengambil bagian aktif dalam program ini dengan berfokus pada pengelolaan konflik di Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Tantangan Konflik di Desa Nogo Rejo

Desa Nogo Rejo menghadapi berbagai tantangan sosial yang dapat memicu konflik, mulai dari perbedaan pandangan hingga ketidakadilan dalam distribusi sumber daya. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa UNPAB Medan yang terlibat dalam program MBKM diharapkan dapat berperan aktif dalam mengidentifikasi sumber-sumber konflik dan mengembangkan keterampilan untuk mengelolanya.

Peran Mahasiswa dalam Mengelola Konflik

Mahasiswa UNPAB Medan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Desa Nogo Rejo telah berperan penting dalam beberapa aspek:

  1. Identifikasi Sumber Konflik: Mahasiswa membantu mengidentifikasi akar permasalahan konflik melalui wawancara, observasi, dan diskusi dengan warga desa. Ini membantu mereka memahami dinamika sosial dan ekonomi yang memicu konflik.

  2. Mediasi dan Negosiasi: Mahasiswa bertindak sebagai mediator, memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang berkonflik. Mereka membantu menemukan solusi yang adil dan diterima oleh semua pihak, memperkuat kohesi sosial dalam komunitas.

  3. Pendidikan dan Pelatihan: Mahasiswa menyelenggarakan pelatihan keterampilan mengelola konflik bagi warga desa. Pelatihan ini mencakup teknik komunikasi efektif, negosiasi, dan penyelesaian masalah, yang semuanya bertujuan untuk memperkuat kemampuan warga desa dalam menyelesaikan konflik secara mandiri.

  4. Pendampingan Berkelanjutan: Mahasiswa menyediakan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan bahwa solusi yang disepakati dijalankan dengan baik dan konflik tidak muncul kembali, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Dampak Positif Bagi Mahasiswa dan Masyarakat

Partisipasi mahasiswa UNPAB Medan dalam program MBKM di Desa Nogo Rejo telah membawa dampak positif yang signifikan. Mahasiswa memperoleh keterampilan praktis dalam mengelola konflik yang akan berguna dalam kehidupan profesional mereka. Sementara itu, masyarakat desa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk menyelesaikan konflik secara efektif.

Kesimpulan

Program MBKM memberikan peluang bagi mahasiswa UNPAB Medan untuk belajar di luar kelas dan berkontribusi langsung dalam memecahkan permasalahan nyata di masyarakat. Keterlibatan mereka dalam mengelola konflik di Desa Nogo Rejo tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis tetapi juga meningkatkan keterampilan mereka dalam manajemen konflik. Dengan demikian, program ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat desa yang mendapatkan manfaat langsung dari keterlibatan aktif mahasiswa dalam kehidupan mereka.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program MBKM dan keterlibatan mahasiswa UNPAB Medan, kunjungi situs resmi Universitas Pembangunan Panca Budi atau hubungi kantor humas

Medan, 29 Juli 2024 – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas dan aplikatif. Mahasiswa Manajemen Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan telah mengambil bagian aktif dalam program ini dengan berfokus pada pengelolaan konflik di Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Tantangan Konflik di Desa Nogo Rejo

Desa Nogo Rejo menghadapi berbagai tantangan sosial yang dapat memicu konflik, mulai dari perbedaan pandangan hingga ketidakadilan dalam distribusi sumber daya. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa UNPAB Medan yang terlibat dalam program MBKM diharapkan dapat berperan aktif dalam mengidentifikasi sumber-sumber konflik dan mengembangkan keterampilan untuk mengelolanya.

Peran Mahasiswa dalam Mengelola Konflik

Mahasiswa UNPAB Medan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Desa Nogo Rejo telah berperan penting dalam beberapa aspek:

  1. Identifikasi Sumber Konflik: Mahasiswa membantu mengidentifikasi akar permasalahan konflik melalui wawancara, observasi, dan diskusi dengan warga desa. Ini membantu mereka memahami dinamika sosial dan ekonomi yang memicu konflik.

  2. Mediasi dan Negosiasi: Mahasiswa bertindak sebagai mediator, memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang berkonflik. Mereka membantu menemukan solusi yang adil dan diterima oleh semua pihak, memperkuat kohesi sosial dalam komunitas.

  3. Pendidikan dan Pelatihan: Mahasiswa menyelenggarakan pelatihan keterampilan mengelola konflik bagi warga desa. Pelatihan ini mencakup teknik komunikasi efektif, negosiasi, dan penyelesaian masalah, yang semuanya bertujuan untuk memperkuat kemampuan warga desa dalam menyelesaikan konflik secara mandiri.

  4. Pendampingan Berkelanjutan: Mahasiswa menyediakan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan bahwa solusi yang disepakati dijalankan dengan baik dan konflik tidak muncul kembali, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Dampak Positif Bagi Mahasiswa dan Masyarakat

Partisipasi mahasiswa UNPAB Medan dalam program MBKM di Desa Nogo Rejo telah membawa dampak positif yang signifikan. Mahasiswa memperoleh keterampilan praktis dalam mengelola konflik yang akan berguna dalam kehidupan profesional mereka. Sementara itu, masyarakat desa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk menyelesaikan konflik secara efektif.

Kesimpulan

Program MBKM memberikan peluang bagi mahasiswa UNPAB Medan untuk belajar di luar kelas dan berkontribusi langsung dalam memecahkan permasalahan nyata di masyarakat. Keterlibatan mereka dalam mengelola konflik di Desa Nogo Rejo tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis tetapi juga meningkatkan keterampilan mereka dalam manajemen konflik. Dengan demikian, program ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat desa yang mendapatkan manfaat langsung dari keterlibatan aktif mahasiswa dalam kehidupan mereka.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program MBKM dan keterlibatan mahasiswa UNPAB Medan, kunjungi situs resmi Universitas Pembangunan Panca Budi atau hubungi kantor humas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun