Mohon tunggu...
Firman Achmad Firdaus
Firman Achmad Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Indonesia

Hidup untuk menjalani dan menjalani untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Psikologi di Dunia Pendidikan

17 Desember 2022   21:04 Diperbarui: 17 Desember 2022   21:06 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan mempunyai tujuan, yaitu adalah untuk adanya proses perubahan dari aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik seseorang atau kelompok serta upaya mendewasakan manusia melalui metode pengajaran dan pelatihan. Pendidikan akan menentukan nasib kehidupan suatu bangsa di masa yang akan datang, sehingga sangatlah penting untuk menyikapi masalah pendidikan dengan cermat agar kelemahan yang ada di dunia pendidikan dapat diperbaiki supaya kehidupan masyarakat bangsa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan, dalam hal ini peran pendidikan sangatlah krusial.

Pendidikan memiliki salah satu faktor keberhasilan dalam prosesnya, yaitu guru atau pendidik. Pendidik yang pandai ialah yang menyadari bahwa pengetahuan serta pengalaman manusia bukan satu-satunya cara untuk mendidik, harus ada suatu pemahaman yang tercangkup akan faktor-faktor dalam hubungan antar personal. Studi psikologi menunjukan jika pertumbuhan dan perkembangan berkaitan dengan konsep diri dalam lingkungannya.

Dalam faktor psikologi ada terdapat sekitar tujuh faktor yang bisa mempengaruhi proses belajar antara lain: kecerdasan intelektual, minat, bakat, motivasi, kematangan dan persiapan. Dari faktor-faktor inilah yang harus dicermati oleh setiap orang, khususnya pendidik yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan agar dapat mengatur dan mengendalikan proses pendidikan supaya berjalan dengan efektif, terarah, serta optimal.

Di dunia pendidikan, psikologi merupakan sesuatu yang sangat esensial. Hal ini sangat esensial dikarenakan dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan sangatlah berperan penting dan krusial serta menjadi salah satu faktor yang akan menentukan kemajuan suatu bangsa di masa depan. Jika pendidikan suatu bangsa tidak dapat berkembang dan maju, maka dapat dipastikan bangsa itu tidak bisa bersaing dengan bangsa yang lain dalam menghadapi problematika yang ada di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta akan menjadi suatu negara yang terbelakang. Oleh karena itu, maka psikologi mesti diterapkan di dalam dunia pendidikan dan agar diharapkan dapat membuat pendidikan berjalan dengan efektif.

Secara etimologis psikologi berasal dari kata "psyche" yang berarti jiwa, sukma atau ruh yang ada dalam diri manusia, sedangkan "logos" berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Dapat dilihat dari arti kata tersebut, maka dapat dipahami bahwa psikologi merupakan ilmu kejiwaan atau ilmu yang mempelajari mengenai jiwa manusia. Psikologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang jiwa serta perilaku atau tingkah laku manusia.

Adapun definisi pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata "didik" yang merupakan proses, cara, perbuatan mendidik dengan tujuan untuk mengubah sikap, tata laku, serta kecerdasan intelektual seseorang atau kelompok masyarakat dalam usaha mendewasakan manusia dengan upaya pelatihan dan pengajaran. Dalam pengertian yang luas pendidikan adalah tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan manusia melalui metode pengajaran, pelatihan, dan cara, serta proses perbuatan mendidik. Tuntutan dalam pendidikan banyak diberikan kepada guru dan lingkungan dikarenakan itu yang akan menentukan seorang peserta didik akan mencapai tujuan dalam keselamatan dan kebahagiaan pendidikan yang setinggi-tingginya.

Berdasarkan dengan hal tersebut Syah (2010) menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebagai riset pendidikan yang menyediakan alat atau seperangkat sumber untuk memudahkan pendidik dalam proses pembelajaran supaya menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, psikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai ilmu yang tersusun secara sistematis mengenai perkembangan individu dalam ruang lingkup pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin ilmu terapan, yang menggabungkan antara psikologi dan pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka psikologi pendidikan ialah cabang disiplin ilmu psikologi yang menyelidiki permasalahan-permasalahan di dalam dunia pendidikan untuk memprediksi, memahami, serta mengarahkan perilaku ataupun sikap peserta didik dalam mecapai tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Studi tentang proses pembelajaran dan pendidikan, baik dari sudut pandang aspek kognitif, aspek afektif, serta perilaku peserta didik (Hikmawan, 2017). Hal ini memungkinkan pendidik dalam memahami setiap perbedaan individu dalam hal kecerdasan intelektual, perkembangan motivasi, konsep diri, perbedaan multikultural, dan kemampuan diri dalam proses belajar mengajar serta pendidikan secara umum. Kegunaan dan manfaat psikologi pendidikan juga dapat membantu untuk memahami karakteristik berbeda-beda yang terdapat di dalam peserta didik, dengan mengetahui karakteristik ini pendidik dapat merancang pendekatan seperti apa yang sesuai untuk peserta didik yang berbeda-beda tersebut, sehingga dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal dan sesuai dengan karakteristik anak didik.

Jelas bahwa psikologi menyangkut hal persoalan jiwa dan aktivitas kejiwaan seseorang dalam keterkaitannya dengan pendidikan sebagai sebuah proses interaksi dalam pengembangan individu. Menurut buku pengantar psikologi terdapat empat kajian psikologi yang berkaitan dengan pendidikan yaitu:

  • Kajian Biologis

Peristiwa psikologis pada dasarnya berkaitan dengan aktivitas sistem saraf dan otak. Otak manusia memiliki miliaran sel saraf dan jumlah interkoneksi yang hampir tidak terbatas. Kajian biologis menghasilkan perkembangan dalam proses belajar dan memori. Dengan pendekatan biologis dimaksudkan untuk mempelajari manusia dan makhluk lainnya dengan mengaitkan perilaku yang terlihat terhadap peristiwa di dalam sistem saraf dan otak, pendekatan ini mendasari perilaku dan mental.

  • Kajian Perilaku (Behaviorisme)

Berbeda dengan kajian biologis yang mempelajari otak dan sistem sarafnya, namun dapat dengan pendekatan perilaku yang mempelajari seseorang melalui perilakunya. Peninjauan terhadap perilaku mempunyai kualitas khusus yang membedakannya dari sudut pandang bidang ilmu pengetahuan yang lain. Mempelajari aktivitas yang dilakukan serta menilai perilaku seseorang, maka pengetahuan psikologi yang objektif dapat dikembangkan.

Behaviorisme merupakan sebutan yang memfokuskan pada kajian psikologi mengenai perilaku, di dalamnya berisi tentang peran stimulus-respon, respon yang ditimbulkan oleh stimulus tersebut dan reward or punishment yang timbul setelah respon tersebut. Melalui stimulus-respon tersebut kajian perilaku (behaviorisme) daoat diambil suatu kesimpulan yang objektif mengenai aktivitas-aktivitas dari mental atau jiwa seseorang.

  • Kajian Kognitif

Kajian kognitif didasarkan pada asumsi bahwa hanya dengan mengamati dan mempelajari proses perilaku mental secara objektif maka manusia dapat memperoleh pemahaman secara utuh tentang apa yang diperbuat oleh seseorang, serta menggunakan analogi antara pikiran dan komputer lewat informasi yang masuk diproses dengan segala cara, dipilih, dibandingkan serta dikombinasikan dengan infomasi yang lain. Kajian kognitif berkembang dari reaksi terhadap pandangan stimulus-respon, dalam pengertian stimulus dan respon memahami tindakan manusia mungkin telah memadai untuk meneliti bentuk perilaku yang dimulai dari yang sederhana, akan tetapi pendekatan ini mengabaikan banyak bidang yang penting dari fungsi manusia.

  • Kajian Psikoanalisis

Konsep psikonalisis mengenai perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmud Freud, menurutnya aliran psikoanalisis tidak terlepas dari teori mengenai id, ego, dan super ego. Fondasi dari asumsi dasarnya adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses alam bawah sadar. Dengan proses tersebut ia meyakini bahwa ada keinginan dan rasa takut yang tidak disadari dalam diri individu yang sangat mempengaruhi perilakunya. Kajian psikoanalisis memandang semua tindakan mempunyai suatu sebab tapi penyebab itu lebih merupakan suatu motif bawah sadar dibandingkan penalaran rasional yang menggerakkan perilaku manusia, psikoanalisis memberikan metode baru untuk melihat beberapa masalah dalam perilaku seseorang.

            Psikologi pendidikan tidak dianggap sebagai suatu studi psikologi yang dipraktekkan saja. Psikologi pendidikan merupakan studi atau suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai hak hidup sendiri. Memang benar, bahwa aspek tertentu dari psikologi pendidikan bersifat kefilsafatan karena filsafat sendiri adalah induk dari segala ilmu, akan tetapi sebagai suatu ilmu pengetahuan psikologi pendidikan telah memiliki sistem dan prinsip atau dasar kebenarannya sendiri, fakta-fakta yang dimiliki bersifat objektif teknik yang berguna untuk penelitian.

            Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa psikologi pendidikan akan mempengaruhi perkembangan derajat pengetahuan bagi peserta didik, sehingga dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal disediakan dengan lingkungan yang mendukung dalam proses belajar. Pendidik serta orang tua juga diperlukan memiliki pemahaman tentang ilmu psikologi pendidikan sebagai dasar dalam membimbing dan mengembangkan potensi anak untuk membantu mencapai tujuan pendidikan.

            Dalam proses pendidikan, psikologi mempunyai peran dalam mengambangkan teori dan praktik dalam pembelajaran, sistem pembelajaran, sistem penilaian, dan pengembangan kurikulum. Psikologi pendidikan bisa diartikan sebagai salah satu cabang ilmu psikologi yang khusus mengkaji tentang perilaku seseorang dalam situasi permasalahan pendidikan yang bertujuan menemukan fakta, generalisasi, dan teori psikologi yang terkait dengan pendidikan. Sedangkan sebagai sebuah ilmu, psikologi mempunyai kegunaan teoritis untuk mengetahui potensi, perbedaan keterampilan, memecahkan masalah, dan pembelajaran peserta didik, supaya dapat secara efektif diimplementasikan dalam proses pendidikan. Psikologi pendidikan juga berguna dalam menelaah perilaku seorang peserta didik dalam proses belajar. Pendidikan merupakan terjadinya proses pembelajaran dalam lingkungan sosial, intelektual, dan fisik (Sukmadinata, 2019). Psikologi berguna untuk mengetahui mental peserta didik dan perilaku-perilakunya berdasarkan aktivitas dalam kehidupan sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik.

Oleh karena itu diharapkan seorang pendidik sebagai pembimbing perlu terus berkomitmen berusaha dalam memahami mereka yang akan di didik melalui proses pendidikan. Mempelajari sifat-sifat dasar setiap anak didik dan pertumbuhan peserta didik yang diwarisi dari orang tua mereka harus dipelajari oleh pendidik. Jika seorang pendidik mengetahui mengapa individu peserta didik melakukan sesuatu hal tertentu dan juga mengetahui pula kegiatan-kegiatan yang paling penting dan dapat membantu dalam proses pendidikan. Maka dari itu pengetahuan psikologi tentang peserta didik dalam proses pendidikan sangat penting harus dijadikan kebutuhan pendidik dan orangtua untuk memiliki pengetahuan mengenai jiwa yang dimiliki peserta didik.

Dengan demikian berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami dan merasa senang, serta merasa tertarik lebih lanjut untuk mengembangkan karya tulis mengenai penulisan yang telah dilakukan. Penulisan ini memang belum sempurna dan hasil dari karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami pentingnya psikologi di dunia pendidikan.

Hikmawan, F., 2017. Perspektif filsafat pendidikan terhadap psikologi pendidikan humanistik. Jurnal Sains Psikologi, 6(1), pp.31-36.

Ichsan, M., 2016. Psikologi pendidikan dan ilmu mengajar. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), pp.60-76.

Kulsum, U., 2021. Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. Jurnal Mubtadiin, 7(01), pp.100-121.

Sakerebau, J., 2018. Memahami Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. BIA': Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 1(1), pp.96-111.

Syah, M., 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sukmadinata, N.S., 2019. Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun