Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... CreativePreneur -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Bertekad Hijrah"

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sensasi Kerinduan dan Hujan Air Mata di Film "A Man Called Ahok"

5 November 2018   19:29 Diperbarui: 5 November 2018   19:34 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang The United Team of Art The United Team of Art (TUTA) adalah perusahaan media dan komunikasi audio visual yang mendukung kebutuhan berkembangnya pasar industri kreatif lokal dan internasional. 

Wadah ini mendukung dan menciptakan insan-insan kreatif dengan merangkul dan memberi kesempatan dalam mengembangkan dan mewujudkan mimpi mereka serta memberikan kualitas terbaik, pendampingan kreatif intensif, workshop, dan peluang investasi dalam mewujudkan ide segar yang siap meramaikan industri dunia perfilman untuk pekerja seni berbakat, baik tenaga profesional ataupun pemula yang memiliki talenta untuk menghasilkan hiburan berkualitas.

Dokpri
Dokpri
SINOPSIS

Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok adalah anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya seorang 'tauke' di Bangka Beiitong bernama Kim Nam dan Ibu nya yang penyayang dan tegar bernama Buniarti. 

Masa kecil hidupnya bahagia dan tidak kekurangan, Bisnis ayahnya di pertambangan sangat baik, sampai suatu saat Kim Nam harus berhadapan dengan korupsi yang dilakukan oleh oknum. Kim Nam tidak mau memberi "upeti" kepada oknum tersebut, dan bisnisnya perlahan mengalami kemunduran. Kehidupan Ahok yang tadinya serba kecukupan mulai menjadi suiit.

Jiwa penolong Kim Nam menular kepada Ahok yang mau merelakan tabungan untuk bisa membantu orang lain. Kim Nam yang sudah antipati dengan keadaan korupsi di Bangka Belitong mengarahkan Ahok untuk menjadi dokter. Namun tak disangka Ahok mengambil keputusan lain sehingga mengakibatkan hubungan dengan Ayahnya menjadi dingin.

Ahok dengan semangat yang masih menggebu mulai mengikuti langkah Kim Nam membuka pertambangan di Belitong dengan bermodalkan ilmu yang dipelajari saat kuliah. Kenyataannya Ahok harus berurusan langsung dengan Oknum yang sama dengan yang dihadapi Ayahnya, hingga perusahaannya harus gulung tikar. Dia pun memutuskan untuk kembali kuiiah mengambil S2. Kim Nam kesal dan merasa bahwa keputusan Ahok mengambil S2 hanya untuk lari dari situasi dan juga Belitung.

Selain situasi korupsi yang terus menerus menggerogoti ekonomi keluarga. Sebuah kejadian tragis, kematian anak bungsu Kim Nam membuat kesehatannya memburuk.

Ahok yang sudah mendapat pekerjaan bagus di Jakarta pun harus pulang ke Belitong untuk mengurus perusahaan dan keluarga. Saat Ahok masih berjuang untuk melawan korupsi, ia mendapat pukulan yang telak dalam hidupnya, Kim Nam meninggal dunia.

Ahok bertekad untuk terjun ke dunia politik. Perjalanan Ahok di dunia poiitik diawali dengan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif untuk daerah Belitong (DPRD). Sayangnya menjadi anggota DPRD saja belum bisa membuat Ahok menolong banyak warga. Bahkan Ahok seperti "berjuang sendiri" untuk memberantas korupsi di Belitong. Hal ini yang membuat Ahok memutuskan untuk maju mencalonkan diri sebagai Bupati Belitong. 

Pada awalnya usaha Ahok mendapat respon positif dari warga. Hal ini menjadi ancaman tersendiri untuk oknum yang dari dulu banyak merugikan masyarakat Belitung. Oknum pun mulai melakukan cara-cara untuk menjegal Ahok menjadi Bupati. Semua hal itu tidak berhasil menggagalkan Ahok untuk menjadi Bupati. Ahok pun berhasil menjadi pemimpin yang baik di Belitong; sesuai dengan mimpi Kim Nam.

Terinspirasi dari buku #AManCalledAhok Karya Rudy Valinka -Kurawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun