"Malik itu raja. Malik al Hind itu berarti raja dari al Hind."
"Kalian tahu dimana al Hind itu?"
"India kan stadz?" jawab Iyan.
"Hmm...."
"Awalnya al Hind memang banyak yang mengira India dan yang dimaksud Malik al Hind adalah raja Cheraman Perumal dari Kerala."
"Tapi teori ini ditentang oleh orang Keralanya sendiri, seorang akademisi bernama Parthasarathi."
"Ditentang bagaimana Stadz?" tanya Raka.
"Parthasarathi bilang kalau tokoh bernama raja Cheraman Perumal itu cuma buatan. Seorang akademisi Eropa yang tertarik dengan cerita rakyat Kerala yang membuatnya."
"Jadi, di mana al Hind yang sebenarnya Stadz?" Iyan penasaran.
Ustadz Ali meneguk kopi dan menghisap rokoknya dengan hisapan yang dalam. Setelah menghembuskan asap rokok yang tebal, ustadz Ali melanjutkan pembahasan.
"Ada seorang akademisi bernama S. Q. Fatimi. Dalam artikelnya, dia berikan kesimpulan bahwa al Hind yang dimaksud oleh para penulis Arab zaman dulu bukanlah India, tapi wilayah Nusantara."