Kondisi gambut saat ini secara umum telah mengalami degradasi yang utamanya disebabkan oleh konversi menjadi lahan pertanian dan pemukiman transmigrasi, perkebunan kelapa sawit dan pengusahaan hutan tanaman industri (HTI) dan hutan tanaman alam (HTA). Degradasi lahan gambut salah satunya ditandai oleh semakin menurunnya permukaan gambut.Â
Selain itu, telah terjadi drainase berlebihan pada lahan gambut tersebut sehingga tata air lahan gambut menjadi terganggu, sebagai akibatnya lahan gambut itu menjadi kering karena bagian bawahnya sudah tidak ada air lagi.
Perkembangan pola penggunaan lahan di lahan gambut akan memicu lahan gambut cepat terdegradasi berupa penurunan fungsi hidrologi dan ekologi, yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.Â
Penyebab kerusakan gambut
Sebagian besar lahan gambut di Indonesia kini mengalami kerusakan yang sangat mengkhawatirkan sebagai akibat adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan tidak berwawasan lingkungan.Â
Secara umum, kerusakan ekosistem gambut disebabkan oleh aktivitas manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja. Antara lain, pembakaran lahan gambut dalam rangka persiapan lahan pertanian dan perkebunan kelapa sawit, pembukaan pemukiman dan transmigrasi, penebangan pohon di hutan berlahan gambut yang tidak terkendali, dan pembangunan saluran-saluran irigasi, parit maupun kanal.
Kondisi lahan gambut, contohnya seperti di Kalimantan, sebagian besar adalah hutan dengan potensi kayu yang besar.
Penebangan kayu (baik yang legal atau illegal) telah menjadi faktor yang mempengaruhi degradasinya ekosistem lahan gambut. Pun dengan penebangan kayu liar (illegal logging) telah menyebabkan musnahnya pohon besar dan juga pohon kecil yang akan mempengaruhi fungsi hidrologis hutan gambut.Â
Salah satu pohon kayu yang banyak dimanfaatkan dari hutan rawa gambut Kalimantan adalah kayu gelam (Melaleuca cajuputi).
Pohon-pohon kecil biasanya diambil untuk keperluan seperti konstruksi bangunan rumah/kandang dan juga kayu bakar.
Kebakaran lahan gambut juga bisa terjadi karena dipicu oleh perluasan lahan perkebunan kelapa sawit (baik yang dimiliki perusahaan ataupun perorangan masyarakat) dengan cara dibakar. Selain itu juga, kebakaran terjadi karena lahan gambut yang kering dan cuaca yang panas menyebabkan terbakar secara alami.
Kemudian kebakaran di lahan gambut sangat sulit dipadamkan dan menyebabkan dampak lingkungan, sosial, ekonomi dan kesehatan yang sangat besar.Â