Mohon tunggu...
R Firkan Maulana
R Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: sadakawani@gmail.com | http://www.instagram.com/firkanmaulana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ancaman Kelaparan dan Kekurangan Gizi di Kabupaten Timor Tengah Selatan

26 Agustus 2018   22:16 Diperbarui: 26 Agustus 2018   22:36 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekeringan ini sering menyebabkan produksi pangan mengalami penurunan, bahkan seringkali terjadi gagal panen. Hal ini mengingat sebagian besar wilayah NTT termasuk Kabupaten TTS merupakan daerah yang usaha pertaniannya mengandalkan curah hujan belaka. Sumber-sumber air untuk penghidupan masyarakat pun umumnya mengandalkan air hujan, sementara itu seperti sumur, embung ataupun mata air lainnya telah mengering. Aliran air sungai utama yaitu Sungai Noelmina pun mulai surut dan mengering. 

Selain curah hujan, kekeringan yang terjadi pun berhubungan dengan berkurangnya sumber-sumber air akibat berkurangnya tutupan lahan hutan, terutama di daerah hulu. Berkurangnya pepohonan menyebabkan air cepat turun ke permukaan tanah yang lebih rendah. Hal ini akan meningkatkan resiko banjir di daerah hilir.

Tak heran pada sebuah desa yang dikunjungi terdapat sebuah papan peringatan tentang bahaya banjir bandang saat musim hujan. Erosi tanah pun menyebabkan terkikisnya lapisan unsur hara di permukaan tanah. Resiko tanah longsor pun makin membesar.

Dan pada musim kemarau, aliran air di dasar sungai makin menyusut. Lahan kritis dan berkurangnya tutupan pepohonan di kawasan hutan menjadi ancaman yang berhubungan dengan kelaparan dan kekurangan gizi yang terjadi.

Dari obrolan dengan warga desa, banyak faktor-faktor yang menyebabkan ancaman kelaparan dan kekurangan gizi, yaitu:

(1) curah hujan sedikit dan cuaca sangat panas sehingga air sangat kurang, akibatnya terjadi gagal panen dan juga malah terjadi gagal tanam,

(2) adanya terpaan angin besar yang bisa merubuhkan berbagai jenis tanaman seperti jagung,

(3) kemiskinan berupa tidak punya lahan bertani, tidak punya modal bertani, tidak punya alat bertani,

(4) usia produktif sudah menurun karena lanjut usia,

(5) persediaan makanan sudah berkurang sehingga terjadi kelaparan,

(6) hanya memakan makanan jagung saja sehingga anak-anak kekurangan gizi, dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun