Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soimah, Tolong Jangan Jadi Bupati!

10 Januari 2014   09:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang pukul 23.00, ketika hampir semua sepakat Soimah pantas jadi bupati, saya unjuk suara untuk sekadar mengingatkan kawan-kawan. Saya katakan, apakah sudah betul puncak dari segala karier seseorang harus menjadi pejabat, dalam hal ini bupati? Apakah derajat seseorang diukur dari tahta? Apakah tidak lebih baik Soimah tetap menjadi seniman, dengan penghasilan yang lebih dari cukup tanpa perlu mencuri uang rakyat?

Dengan terus berada di bidangnya, untuk kemudian kelak memproduseri sinden-sinden dan penyanyi-penyanyi penerusnya, atau mengembangkan bakat dua putranya menjadi penghibur yang melebihi talenta ibunya, atau membuka usaha franchise makanan, minuman, atau toko serba ada menggunakan namanya, saya yakin anak didik Bagong Kussudihardjo ini akan tetap dikenang dan bisa jadi legenda. Bukan legenda dalam tanda kutip, yang dicatat pernah membuat cacat!

Sebab itu, Soimah, tolong  jangan jadi bupati!

-Arief Firhanusa-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun