Mohon tunggu...
Firdza Rahmania Zahra
Firdza Rahmania Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Formula Alur Cerita Folklore dalam Dongeng Sangkuriang

23 Desember 2024   11:04 Diperbarui: 27 Desember 2024   08:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ringkasan Dongeng Sangkuriang

Dahulu kala, seekor babi hutan kehausan dan meminum air dari pohon keladi. Ternyata air itu adalah air seni Raja Sungging Perbangkara. Tidak lama setelah meminum air tersebut, Sang Babi pun mengandung dan melahirkan. Kemudian Raja membawa anak yang dilahirkan itu ke istana dan diberi nama Dayang Sumbi.

Dayang Sumbi tumbuh cantik banyak pangeran yang meminangnya, namun ia menolak mereka semua. Karena itu, para pangeran saling berperang. Dayang Sumbi merasa sedih dan memilih untuk mengasingkan diri ditemani oleh anjing bernama Si Tumang. Suatu hari, Dayang Sumbi tanpa sadar berjanji akan menikahi siapa saja yang mengambilkan alat tenunnya yang jatuh. Si Tumang pun melakukannya, dan akhirnya mereka menikah. Tidak lama kemudian, Dayang Sumbi melahirkan seorang putra bernama Sangkuriang.

Sangkuriang lahir menjadi pemuda yang kuat dan tampan, namun dia tidak mengetahui bahwa si Tukang adalah ayah kandungnya. Hari itu ketika berburu, Sangkuriang amat sangat marah dan dibunuhnya Si Tumang. Kemudian Dayang Sumbi yang menerima hati Tumang untuk dimasak, membuatnya marah karena ia telah memakan hati suaminya. Dari kejadian itu, Sangkuriang diusir dan pergi mengembara.

Setelah pergi bertahun-tahun, Sangkuriang pun kembali dan jatuh cinta pada Dayang Sumbi yang tidak dikenalnya. Hal yang sama juga terjadi kepada Dayang Sumbi. Dia tidak tahu bahwa Sangkuriang anaknya, namun karena keduanya saling mencintai maka mereka merencanakan untuk segera menikah.

Sebelum pernikahan,Sangkuriang berniat untuk berburu. Dayang Sumbi membantunya mengenakan penutup kepala. Pada saat itulah Dayang Sumbi menyadari bahwa itu anaknya ketika melihat luka di kepala Sangkuriang.

Sangkuriang diminta untuk membangun bendungan di Sungai Citarum dan membuat sebuah perahu besar dalam waktu semalam sebagai syarat pernikahan. Saat tugas Sangkuriang hampir rampung, Dayang Sumbi merencanakan cara untuk menggagalkannya. Ia meminta bantuan para dewa, menyebarkan kain putih hasil tenunannya (boeh rarang), dan membuat ayam jantan berkokok sebelum fajar tiba.

Karena Sangkuring gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, amarahnya pun tidak terkendali sehingga dia menjebol bendungan dan menendang perahu yang dibuatnya hingga menjadi Gunung Tangkuban Perahu. (Haliza,Nur. 2020)

Struktur Alur dalam Dongeng Sangkuriang

Dongeng Sangkuriang mengikuti pola alur yang cukup khas dalam dunia cerita rakyat, dengan beberapa elemen alur yang mudah diidentifikasi. Secara garis besar, alur dalam cerita ini dapat dikategorikan sebagai alur maju, dengan beberapa elemen maju-mundur yang memperkaya narasi.

Alur Maju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun